Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Gerbank Sajadah, Gerakan TP PKK Gresik Ajak Masyarakat Pintar Kelola Sampah

Gerbank Sajadah, Gerakan TP PKK Gresik Ajak Masyarakat Pintar Kelola Sampah



Berita Baru, Gresik – Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) mengeluarkan peringatan kepada berbagai penyebab krisis pangan yang membayangi banyak negara. Kondisi ini bisa diketahui melalui bahaya pangan akut dan malnutrisi melebar dan meningkat tajam, dimana dampaknya bisa dirasakan mulai dari skala nasional hingga pada tingkat internasional.

Disamping itu, masyarakat dan pemerintah juga peka akan pentingnya memberikan perhatian pada isu-isu lingkungan yang ada di wilayahnya. Ini tercermin dengan masuknya 2 isu tersebut dalam Sustainable Development Goals (SDGs) atau tujuan pembangunan berkelanjutan yang menjadi kerangka utama dalam perumusan kebijakan dari tingkat nasional hingga tingkat desa.

Pemerintah Kabupaten Gresik sendiri di bidang lingkungan memiliki fokus dalam pengelolaan sampah dari hulu ke hilir. Dalam pelaksanaannya, pengelolaan sampah tentu membawa dampak positif terhadap lingkungan, serta sejajar dengan penguatan ketahanan pangan masyarakat sebagai antitesa isu krisis pangan.

Terobosan itu dilakukan oleh PKK Kabupaten Gresik lewat program Gerakan Bank Sampah Menjadi Berkah (Gerbank Sajadah). Program inovasi dari PKK Pokja 3 ini dilauching secara resmi oleh Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani didampingi Ketua Tim Penggerak PKK (TP PKK) Kabupaten Gresik, Nurul Haromaini Ali Fandi Akhmad Yani, Jum’at (05/08).

Perlu diketahui, permasalahan sampah muncul seiring meningkatnya jumlah dan aktivitas penduduk, perubahan gaya hidup serta pola konsumsi masyarakat mengakibatkan timbunan sampah menjadi semakin banyak dalam jumlah dan variasinya. Hal ini tentunya akan menimbulkan masalah yang membahayakan bagi kesehatan dan lingkungan jika tidak dikelola dengan baik.

Mengawali rangkaian acara, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani melakukan pemotongan pita dan berkeliling melihat pelaksanaan program Gerbank Sajadah di Desa Ngargosari. Dalam kesempatan itu, Bupati Gus Yani terkagum-kagum melihat pengolahan sampah organik menjadi kompos untuk budidaya sayur-sayuran dan dimanfaatkan pula untuk budidaya magot yang digunakan untuk ternak lele.

Orang nomor satu di Kabupaten Gresik itu menegaskan bahwa program PKK berupa Gerbank Sajadah ini merupakan program inovatif yang bisa di duplikasi pada seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Gresik.

“Kami berharap program ini menjadi suatu solusi dalam penyelesaian masalah sampah di Kabupaten Gresik, sekaligus juga menciptakan suatu ketahanan pangan dan meningkatkan perekonomian masyarakat,” kata Bupati Gus Yani.

“Era saat ini, kita dituntut untuk terus berinovasi karena jika tidak berinovasi maka dipastikan kita akan tertinggal. Program ini sejatinya juga merupakan suatu usaha pembentukan ekosistem mandiri yang diawali dengan pengolahan sampah yang baik,” imbuh dia.

Sementara itu, Ketua TP PKK Gresik, Nurul Haromaini Ali Fandi Akhmad Yani menegaskan bahwa program Gerbank Sajadah ini merupakan wujud nyata dari ‘Aku Hatinya PKK’ yang merupakan kepanjangan dari Amalkan dan Kukuhkan Halaman Asri Teratur Indah dan Nyaman. Dimana program ini merupakan program PKK dengan menggerakkan masyarakat dalam memanfaatkan halaman rumah sekitar atau pekarangan.

“Kita sudah menyaksikan bahwasanya ada desa yang sudah lengkap ada bank sampahnya, ada budidaya sayur dan lele. Kita disuguhkan bagaimana kita bisa memenuhi kebutuhan pangan kita sendiri. Tapi yang lebih penting adalah bagaimana kita sebagai agen pemberdayaan masyarakat bisa mengubah dan mengajak masyarakat untuk melaksanakan apa yang kita launching hari ini  yaitu mengajak masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan,” terang Ning Nurul.

Dalam program inovasi Gerbank Sajadah ini, terdapat 3 poin penting terkait pengolahan sampah, yakni optimalisasi pemilahan sampah dari sumber, kemudian optimalisasi pengolahan sampah organik di bank sampah, dan yang terakhir adalah efisiensi pemanfaatan hasil terutama pada sampah organik melalui komposting, ecoenzym, bioconferencing, magot dan biopori.

Sebagai informasi, permasalahan sampah juga merupakan isu nasional, Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) mencatat bahwa pada tahun 2021 total sebanyak 28,649,763 ton timbunan sampah pertahun atau sekitar 78,492 ton timbunan sampah per hari. Dari total tersebut, penyumbang terbesar sumber sampah berasal dari sampah rumah tangga dengan persentase mencapai 40,96 %.

Sejalan dengan data nasional tersebut, Kabupaten Gresik pada tahun 2021 tercatat ‘menambah’ timbunan sampah sebanyak 328,72 ton per hari atau 119,984 per tahun. Sumber sampah yang tercatat paling besar berasal dari rumah tangga sebanyak 40 % dan diikuti oleh perniagaan dan perkantoran dengan persentase masing-masing 20 % dan 17 % dengan komposisi terbesar berupa sampah sisa makanan (38 %) dan plastik (17 %) serta kertas karton (10 %).