Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Laut Cina Selatan
(Foto: Li Gang)

Geng Shuang: Segala Upaya yang Menolak Kedaulatan Beijing di Laut Cina Selatan Akan Gagal



Berita Baru, Internasional – Situs website Marine Traffic yang merupakan situs khusus untuk melacak lalu lintas kelautan pekan lalu menunjukkan bahwa kapal riset Cina telah kembali ke Laut Cina Selatan dekat Vietnam. Kapal itu sebelumnya telah bersitegang dengan kapal-kapal Vietnam di Laut Cina Selatan.

Vietnam kemudian mengajukan klaim wilayahnya kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Vietnam juga mengajukan protes terhadap PBB terkait upaya Beijing yang telah meningkatkan kehadiran pasukan dan kapalnya di daerah yang masih disengketakan.

Namun Beijing tidak diam saja dan mengatakan bahwa klaim wilayah yang dilakukan Vietnam itu merupakan tindakan ilegal. Tidak hanya itu, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Geng Shuang telah memperingatkan bahwa segala upaya untuk menolak kedaulatan Beijing di Laut Cina Selatan akan ditakdirkan gagal.

Geng Shuang: Segala Upaya yang Menolak Kedaulatan Beijing di Laut Cina Selatan Akan Gagal
Kapal keruk Cina konon terlihat di perairan sekitar Mischief Reef di Kepulauan Spratly, daerah yang disengketakan di Laut Cina Selatan.

Menurut data dari Marine Traffic,  pada hari Selasa (14/4), kapal Haiyang Dizhi 8 muncul di daerah sekitar 158 kilometer (98 mil) di lepas pantai Vietnam. Kapal riset itu diapit oleh kapal Penjaga Pantai Tiongkok (Chinese Coast Guard) dan dibayangi setidaknya tiga kapal Vietnam.

Kementerian Luar Negeri Vietnam mengatakan bahwa Vietnam sedang memantau kegiatan di Laut Cina Selatan. Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina Zhao Lijian menekankan bahwa Haiyang Dizhi 8 “sedang melakukan kegiatan normal di perairan yang dikelola oleh Cina.”

Perkembangan itu terjadi setelah Vietnam kembali mengajukan protes diplomatik atas dugaan penabrakan dan tenggelamnya kapal nelayan Vietnam oleh kapal Penjaga Pantai Tiongkok di Laut China Selatan awal bulan ini.

Terkait tuduhan itu, Beijing membalas dengan menyalahkan kapal Vietnam karena memasuki perairan Tiongkok secara ilegal. Pihaknya mengklaim bahwa kapal tersebut bertabrakan dengan kapal Cina Haijing 4301 setelah melakukan “tindakan berbahaya.”

Departemen Luar Negeri AS, pada bagiannya, menyatakan keprihatinan “serius” tentang insiden itu. Pihaknya mendesak Beijing “untuk tetap fokus pada upaya-upaya internasional dalam memerangi pandemi global, dan untuk berhenti mengeksploitasi gangguan atau kerentanan negara lain dalam memperluas klaimnya yang melanggar hukum di Laut China Selatan.”

Mayoritas pulau di wilayah ini dikendalikan oleh Beijing meskipun banyak dari wilayah itu diklaim oleh negara lain, termasuk Vietnam, Kamboja, Brunei, Malaysia, Taiwan, dan Filipina.

Meskipun AS tidak memiliki klaim ke wilayah itu, AS juga terus mengirim kapal militernya ke Laut Cina Selatan untuk melaksanakan apa yang disebut pemerintah AS sebagai misi “kebebasan navigasi,” namun oleh Beijing dianggap sebagai “provokasi.”


SumberSputnik News