Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Foto: Twitter @DaryonoBMKG
Foto: Twitter @DaryonoBMKG

Gempa Pasaman Tewaskan 10 Orang, Daryono: Gempa Sesar Aktif Sebagai Ancaman Nyata!



Berita Baru, Jakarta – Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menyebutkan bahwa pihaknya mencatat gempa susulan di Pasaman, Sumatera Barat, terjadi hingga 201 kali. Namun demikian tren magnitudo fluktuatifnya menurun.

BMKG hingga pagi ini mencatat gempa susulan di Pasaman Sumbar hingga 201 kali. Tren magnitudo fluktuatif-menurun, semoga segera stabil dan aman kembali,” tulis Daryono dalam akun Twitternya, Kamis (3/3).

Daryono menyebut terdapat pelajaran penting dari Gempa Pasaman Mag.6,1 yang menewaskan 10 orang tersebut. Salah satunya adalah gempa sesar Aktif sebagai ancaman nyata.

“Kewaspadaan kita terhadap ancaman Sumber Gempa Megathrust, jangan sampai melupakan ancaman gempa akibat aktivitas sesar aktif yang sumbernya dekat kita tinggal,” teranganya.

Menurutnya identifikasi sesar aktif harus terus dilakukan karena di Indonesia masih banyak segmen sesar aktif yang belum teridentifikasi dengan baik.

”Beberapa kasus gempa signifikan dan merusak seperti Gempa Ambon M6,5 2019, Gempa Ampana M5,8 2021 dan Gempa Laut Flores M7,4 2021 bersumber pada sesar aktif belum terpetakan,” ungkap Daryono.

Sebagaimana diketahui, Gempa magnitudo 6,2 yang dimutakhirkan menjadi 6,1 mengguncang Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, pada Jumat (25/2) pukul 08.39 WIB. Getaran gempa dirasakan di beberapa wilayah sekitarnya.

Episenter gempa tersebut terletak pada koordinat 0,14 derajat LU, 99,94 derajat BT, tepatnya di darat pada jarak 12 kilometer Timur Laut Pasaman Barat, Sumbar dengan kedalaman 10 kilometer.

Dalam laporannya, Daryono mengatakan, empat menit sebelum terjadinya gempa utama, didahului satu kali gempa pendahuluan atau pembuka (foreshock) dengan magnitudo 5,2.

“Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa kerak dangkal atau shallow crustal earthquake akibat aktivitas sesar aktif, yaitu Sesar Besar Sumatera tepatnya pada Segmen Angkola bagian Selatan,” ujarnya, Jumat (25/2).

Daryono menjelaskan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa, baik gempa pembuka maupun gempa utama memiliki mekanisme pergerakan geser menganan (strike-slip dextral).