Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Gejos Gresik Kini Pakai Tempat Tidur Atlet Olimpiade Tokyo, Pasien Isolasi Bisa Cepat Pulih

Gejos Gresik Kini Pakai Tempat Tidur Atlet Olimpiade Tokyo, Pasien Isolasi Bisa Cepat Pulih



Berita Baru, Gresik – Tempat isolasi terpusat (Isoter) yang berada di Rumah Sakit (RS) lapangan Stadion Gelora Joko Samudro (Gejos) mendapat asupan bantuan 500 bed atau tempat tidur, 500 matras dan 500 bantal untuk melengkapi sarana fasilitas para pasien isolasi yang dirawat. Bantuan tersebut datang dari PT Siam Cement Group.

Secara bertahap, perusahaan swasta asal Thailand itu mengirimkan bantuan 200 bed full set beserta bantal dan matras. Kemudian disusul tahap kedua sebanyak 300 bee full set. Bed ini berbeda dengan lainnya, sebab terbuat dari kardus dengan kekuatan maksimum 200 kilo dan sama persis dengan yang digunakan para atlet di olimpiade Tokyo.

Managing directur PT Siam Maspion Terminal Somboon mewakili SCG Group mengatakan, total bantuan yang digelontorkan perusahaannya sebagai bentuk peduli bersama melawan Covid-19 ini mencapai Rp 442.500.000.00.

”Dengan harga satu paket bed full set Rp 1 juta,” katanya.

Sementara itu, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menyampaikan apresiasi atas kontribusi PT SCG. Bantuan ini sebagai bentuk kepedulian terhadap penanganan pandemi Covid-19 di Kabupaten Gresik.

”Alhamdulillah, untuk tahap awal 200 tempat tidur, selanjutnya 300 tempat tidur yang serupa dengan olimpiade Tokyo kemarin,” ucap Bupati didampingi Dandim 0817  dan Wakapolres Gresik.

Bupati Gus Yani menyebut, bantuan tempat tidur dan bantal Ini sangat berarti bagi pemerintah kabupaten Gresik. Sebab pandemi masih berlangsung dan salah satu program arahan pemerintah pusat. 

”Tempat tidur ini akan kita jadikan isolasi terpusat di Gejos,” imbuhnya, Senin (9/8).

Saat ini, lanjut Bupati Gus Yani menerangkan, dengan adanya bantuan yang bersifat mitigasi ini, Gejos telah memiliki 700 TT di lantai 2 dan 3 yang disiapkan untuk pasien Covid-19 yang dirawat. 

Pria lulusan Ekonomi Unair Surabaya ini menegaskan, pihaknya bersama Forkopimda terus mengakomodir pasien yang menjalani isoman agar dipindahkan ke Gejos dengan tujuan menurunkan angka kematian di Gresik.

”Peran masyarakat desa camat untuk sosialisasi kepada masyarakat untuk isolasi mandiri di Gejos. sebaiknya untuk tidak isoman di Rumah tapi isolasi terpusat di Gejos. Insyaallah lebih pulih, gejala ringan dan kita tangani di Gejos.Isoman harus dikurangi, semuanya harus jalani isolasi terpusat,” paparnya.

Data terbaru, pasien yang menjalani isoman di Gejos saat ini tersisa sekitar 40 pasien, sementata mayoritas pasien isoman di Rumah ada sekitar 1000 orang lebih.

Oleh karena itu, Bupati Gus Yani mengajak kepada jajaran pemerintah untuk menyakinkan kepada masyarakat dan informasi pendekatan humanis dari pemerintah.

”Alhamdulillah nihil pasien meninggal di Gejos, dan di Gejos cepat kesembuhannya dengan beberapa fasilitas yang ada, Semoga pandemi ini berakhir dan Gresik terbebas dari pandemi Covid-19,” pungkasnya.