Ganjar Pastikan Kebutuhan Korban Banjir Pekalongan Terpenuhi
Berita Baru, Pekalongan – Gubernur Jawa Tengah (Gubernur Jateng), Ganjar Pranowo, memastikan bahwa kebutuhan dasar dan logistik para korban banjir Pekalongan di tempat pengungsian masih terpenuhi.
“Aman, aman sekali, apalagi Pak Wali Kota Aaf (Afzan Arslan) ini selalu mengontrol tiap hari. Jadi, bisa dipastikan masyarakat yang ada di pengungsian, termasuk warga yang terdampak banjir yang masih bertahan di rumah juga mendapatkan kiriman bantuan makanan,” kata Ganjar Pranowo di Pekalongan, Selasa (3/1).
Menurut Ganjar jika korban banjir kesulitan mengambil bantuan bisa minta pertolongan petugas Dinas Sosial-P2KB dibantu kecamatan, kelurahan dan relawan sosial. Ia sebut para petugas akan mengirimkan logistik ke lokasi korban banjir tersebut.
“Ini cara kami memastikan para pengungsi dan warga terdampak banjir bisa mendapatkan jatah makan sehari tiga kali. Tadi ada dari Dinsos, anggota TNI, Polri, Tagana, pendamping PKH sampai forum anak, mulai dari pelajar SMP, SMA dan SMK, membantu di sini dari mulai persiapan, proses memasak, hingga distribusi bantuan makanan,” ujarnya.
Ganjar meniali hal itu sangat bagus dalam melatih kepekaan dan meningkatkan rasa kemanusiaan. “Serta ikut merasakan musibah bersama,” tegas Gubernur Ganjar.
Sementara itu, Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid menyampaikan bahwa bantuan yang mengalir dari para donatur maupun instansi terkait di pusatkan ke Kantor Dinsos-P2KB Kota Pekalongan.
Bahkan, di samping Kantor Dinsos-P2KB Kota Pekalongan juga telah berdiri dapur umum terpadu yang di dalamnya melibatkan jajaran Dinsos-P2KB, TNI, Polri, Tagana, pendamping PKH, relawan sosial hingga pelajar untuk membantu menyediakan makanan bagi para korban banjir di sejumlah lokasi pengungsian.
“Dapur Umum Dinsos hanya memenuhi kebutuhan makanan pengungsi sekitar 6.000 porsi setiap harinya. Alhamdulillah dari Komunitas Pekalongan Tanggap dan Brimob Jateng juga membuat dapur lapangan untuk warga yang terdampak banjir, namun tidak mengungsi,” jelasnya.
Terkait menu makanan untuk para pengungsi, Ganjar Pranowo menyarankan perlu diperhatikan kandungan gizinya dan bisa divariasikan agar tidak monoton.
“Menunya bagus, tetapi perlu diganti-ganti. Bukan hanya mi dan telur, namun tadi ada juga sayurnya bantuan dari masyarakat maupun dinas pertanian dan pangan setempat,” pungkas Ganjar.