Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Saudari Kim Jong Un, Kim Yo Jong. Foto: KCNA.
Saudari Kim Jong Un, Kim Yo Jong. Foto: KCNA.

Galaknya Saudari Kim Jong Un Saat Meledek Presiden Korea Selatan



Berita Baru, Pyongyang – Saat Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol menawarkan membantu Korea Utara untuk meningkatkan ekonomi, saudari Kim Jong Un, Kim Yo Jong menolak mentah-mentah tawaran itu sambil meledek Yoon Suk-yeol untuk “menutup mulutnya”.

“Akan lebih baik bagi citranya (Yoon Suk-yeol, red) untuk menutup mulutnya, daripada berbicara omong kosong karena tidak ada yang lebih baik untuk dikatakan,” kata Kim Yo Jong pada Kamis (19/8) dalam pernyataan pers.

Dalam pernyataan pers yang berjudul “jangan bermimpi absurd” itu, perempuan yang juga menjabat sebagai wakil direktur departemen Komite Sentral Partai Pekerja Korea (WPK) itu juga mengatakan Yoon masih sangat sederhana dan kekanak-kanakan.

“Meskipun saya minta maaf untuk mengatakan ini, anjing akan selalu menggonggong, sebagai anak anjing atau dewasa, dan hal yang sama berlaku untuk anjing dengan gelar ‘presiden’,” imbuh Kim Yo Jong.

“Singkatnya, saya bisa menjelaskan mengapa itu tidak masuk akal. ‘Rencana berani’-nya adalah puncak absurditas karena tidak praktis untuk menciptakan ladang murbei di lautan biru tua,” imbuhnya.

“Tidak ada yang menukar takdirnya dengan kue jagung,” tambahnya.

Komentar itu muncul saat Yoon mengulangi tawarannya kepada Korea Utara pada saat pidato 100 hari kerja pertamanya sebagai Presiden pada 15 Agustus kemarin, bahwa Korea Selatan siap membantu meningkatkan ekonomi Korea Utara jika Korea Utara memulai program denuklirisasi

Upaya itu juga pernah dilakukan oleh residen Korea Selatan sebelumnya, bersama dengan Amerika Serikat, di mana waktu itu Presiden Donald Trump bertemu langsung dengan Kim Jong Un untuk membahas denuklirisasi pada tahun 2018. Namun tidak ada kelanjutan dari pembicaraan itu.

Pada gilirannya, Menteri Unifikasi Korea Selatan Kwon Young-se menyatakan “penyesalan mendalam” di parlemen atas komentar Kim Yo Jong, menggambarkan kritiknya terhadap Yoon sebagai “sangat tidak sopan dan tidak senonoh”.

Korea Utara menginvestasikan sebagian besar produk domestik bruto (PDB) ke dalam program senjata dan telah lama memperjelas bahwa ia memandang kemampuan nuklirnya sebagai pertahanan diri dan diperlukan untuk melindungi dirinya sendiri dalam menghadapi kebijakan “bermusuhan” dari Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang.

Pernyataan KCNA mengindikasikan Korea Utara tidak berniat membuka pembicaraan dengan Yoon.

“Meskipun dia mungkin mengetuk pintu dengan rencana besar apa di masa depan karena ‘rencananya yang berani’ tidak berhasil, kami menjelaskan bahwa kami tidak akan duduk berhadap-hadapan dengannya,” kata Kim Yo Jong seperti dikutip.

Pernyataan Kim Yo Jong itu juga mengkonfirmasi bahwa Korea Utara melakukan uji tembak dua rudal jelajah ke laut pada hari Rabu (17/8).

Itu adalah tes pertama dalam beberapa minggu dan mengikuti deklarasi “kemenangan” Kim Jong Un melawan pandemi COVID-19.