Gadis Israel Terbunuh dalam Serangan Bom
Berita Baru, Internasional – Rina Shnerb, seorang gadis Israel berusia 17 tahun tewas dalam serangan bom di dekat pemukiman Yahudi di Tepi Barat, kata militer Israel, Jumat (23/8).
Rina saat itu sedang berjalan-jalan bersama saudara dan ayahnya di dekat mata air Ein Bubin di luar Dolev, disitu alat peledak diledakkan. Tidak diketahui secara pasti bagaimana pola pengeboman terjadi. Disebut-sebut, bom meledak di mata air tawar yang sering dikunjungi oleh pejalan kaki
Kakak dan ayah Rina terluka parah akibat ledakan itu dan kemudian dievakuasi dengan helikopter ke rumah sakit, sementara Rina tak terselamatkan. Seorang juru bicara militer Israel mengatakan serangan bom itu merupakan ‘teror serius’.
Pasukan Israel telah dikerahkan di sekitar Dolev, yang berjarak 15 km (9 mil) utara Yerusalem dan dekat dengan desa Palestina Deir Ibzi. Militer mengatakan mereka melakukan pelacakan di daerah itu, menyiapkan penghalang jalan, dan meningkatkan keamanan.
Presiden Reuven Rivlin terkejut dan turut prihatin atas insiden pengeboman tersebut. Ia mengungkapkan rasa empati nya di twetter miliknya.
“Doa saya bersama keluarga dan untuk pemulihan mereka yang terluka, ini adalah serangan tercela terhadap orang-orang tak bersalah yang menjalani kehidupan sehari-hari mereka dengan damai.” Begitu bunyi postingannya di twetter
“Terima kasih sedalam-dalamnya kepada personel medis dan penyelamat untuk bantuan mereka yang cepat dan menyelamatkan jiwa, dan kepada IDF dan pasukan keamanan yang mencari teroris dan kaki tangan mereka. Kami tidak akan berhenti sampai keadilan dilakukan, dan akan terus memerangi teror tanpa kompromi” tambahnya.
Jumat lalu, dua warga Israel terluka di dekat permukiman Elazar dalam sebuah kejadian penabrakan oleh sebuah mobil. Tersangka penyerang seorang pria Palestina, yang kemudian ditembak mati di tempat kejadian.
Awal bulan ini, seorang tentara Israel yang sedang tidak bertugas ditikam sampai mati di dekat pemukiman Migdal Oz. Pasukan keamanan Israel kemudian menangkap dua pria Palestina sehubungan dengan serangan itu.
Lebih dari 600.000 orang Yahudi tinggal di sekitar 140 pemukiman yang dibangun sejak pendudukan Israel tahun 1967 di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Permukiman tersebut dianggap ilegal berdasarkan hukum internasional, walaupun Israel membantahnya.
Sumber: BBC