Finlandia Sepakat Beli 64 Jet Tempur F-35 AS
Berita Baru, Helsinki – Pemerintah Finlandia sepakat beli 64 jet tempur F-35 buatan Amerika Serikat dengan kontrak perjanjian sebesar Rp134 triliyun pada Jumat (11/2).
Jet tempur F-35 diketahui mempunyai kemampuan dapat menghindari radar dan dikenal dengan jet siluman.
Kesepakatan tersebut muncul saat konflik di perbatasan Ukraina semakin memanas antara Barat dan Rusia.
Pemerintah Finlandia mengatakan keputusan untuk membeli jet tempur dari AS adalah bagian dari rencana jangka panjang untuk meningkatkan pertahanan negara, bukan tanggapan terhadap konfrontasi saat ini antara Barat dan Rusia atas Ukraina, karena pengumuman kerja sama tersebut terjadi pada Desember 2021.
“Ini adalah bagian dari perencanaan jangka panjang kami dan tidak ada hubungannya dengan situasi saat ini,” kata duta besar Finlandia untuk Amerika Serikat, Mikko Hautala, dalam sebuah pernyataan.
Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin mengatakan pada Januari bahwa negaranya saat ini tidak memiliki rencana untuk mendaftar bergabung dengan NATO. Namun jika Finlandia ingin bergabung, pihaknya mempunyai hak.
Meski demikian, kesepakatan itu akan membutuhkan waktu beberapa tahun untuk bisa dikirim ke negara yang juga berbatasan langsung dengan Rusia tersebut.
Menurut perkiraan, Finlandia akan mulai dapat menggunakan F-35 di tahun 2027.
Selain kesepakatan membeli jet F-35, kontrak dengan pemerintah AS dan pembuat pesawat Lockheed Martin juga mencakup peralatan pemeliharaan, suku cadang dan layanan pelatihan.
Angkatan Pertahanan Finlandia mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat (10/2), menambahkan kesepakatan untuk membeli pesawat udara-ke-udara. amunisi akan ditandatangani kemudian pada tahun 2022.
“Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa sistem F-35 Finlandia memiliki kinerja terbaik hingga tahun 2030-an,” kata Angkatan Pertahanan Finlandia, dilansir dari Reuters.
Finlandia merupakan salah satu anggota dari Uni Eropa, namun tidak bergabung dalam NATO. Selama Perang Dingin, Finlandia memposisikan diri netral.
Namun, selama beberapa tahun terakhir, Finlandia berupaya memperkuat hubungan dan kerja sama dengan aliansi NATO dan AS. Selain itu, kebijakan material pasukan pertahanannya didasarkan pada semua peralatan baru yang kompatibel dengan NATO.