Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

turning red
Rasa nyaman karena diterima menjadi diri sendiri membuat Mei mampu mengontrol pandanya ketika bersama dengan Miriam, Priya, dan Abby (Pixar)

Film Turning Red Berikan 6 Pesan Penting Ini



Berita Baru, Entertainment – Turning Red (2022), film terbaru Pixar, mendapatkan beragam pujian karena ceritanya yang relevan. Tak hanya itu, ceritanya juga berangkat dari kebudayaan Tionghoa secara spesifik.

Film remaja bertema komedi fantasi ini menandai debut penyutradaraan dan penulisan naskah bagi sutradara Domee Shi. Ia menulis film ini bersama penulis televisi Julia Cho.

Setidaknya, ada 6 pesan penting dari film Turning Red. Apa saja? Baca sampai habis, ya! Jangan lupa, simak juga review Turning Red melalui tautan berikut ini.

Anak Butuh Diberi Ruang

Ini salah satu poin penting dari kisah hubungan Mei dan ibunya, Ming Lee. Di masa pubertas, anak cenderung mengalami perubahan baik secara fisik dan emosional. Hal ini dipengaruhi adanya siklus hormonal di masa pubertas yang dialami anak-anak. Mereka lebih mudah menunjukkan emosinya, seperti marah, sedih, senang.

Di masa ini pula, anak cenderung ingin mengekspresikan pendapatnya yang tak jarang berseberangan dengan pendapat orangtua mereka. Mei dalam Turning Red menginjak usia 13 tahun. Ia memasuki masa remaja yang meledak-ledak, masa ketika ia mengenal lawan jenis, menyukai seseorang hingga tahap yang tak terukur.

Turning Red
Mei, gadis 13 tahun di tengah menjalani masa pubernya yang meledak-ledak (Pixar)

Pada titik inilah, orangtua perlu memfasilitasi anak dalam mengelola emosi dan mengenal dunia barunya. Dampingi mereka ketika mereka jatuh cinta, menghabiskan lebih banyak waktu bersama sahabat, menyukai grup musik tertentu seperti 4*Town misalnya.

Ketika Ming Lee menjatuhkan label buruk pada 4*Town dan teman-teman Mei, saat itulah dunia Mei mulai goncang. Sikap Ming demikian itu justru berpotensi membuat Mei berbohong dan membuat jarak terhadap ibunya sendiri.

Jika orangtua memberikan ruang bagi anak untuk mengekspresikan diri, anak akan lebih mungkin bersikap jujur atas apa yang ia rasakan, sehingga tak perlu menyembunyikan kekesalan yang nantinya hanya akan menjadi bumerang bagi keluarga tersebut.

Waspada Trauma Antargenerasi

Meski berbalut humor dan tingkah seru Mei, Priya, Miriam, dan Abby, Turning Red mengungkap sisi gelap trauma yang secara tak sadar turun antargenerasi, khususnya dari Ming Lee pada Mei. Trauma ini lahir dari ekspektasi tak manusiawi orangtua yang menginginkan anaknya menjadi anak yang sempurna: pintar, sopan, mencintai keluarga, patuh, tak menghabiskan waktu pada hal yang dianggapnya ‘tak berguna.’

turning red
Mei menghadapi mother issue di masa pubertasnya akibat sang Ibu, Ming Lee, yang cenderung membatasi Mei (Pixar)

Di masa muda, Ming berambisi menjadi anak sempurna itu untuk ibunya. Hal itu berimbas pada masa tuanya, ketika ia ‘memaksa’ Mei tumbuh seperti dirinya. Padahal, setiap orang memiliki warnanya sendiri, kan? Dan sebagai orangtua, jangan pernah menghapus warna anak-anak kita.

Terima Dirimu

Penerimaan diri termasuk poin yang digarisbawahi dalam Turning Red. Satu kutipan Mei di akhir film penting menjadi catatan. Begini kira-kira bunyinya, “Kita semua punya inner beast, atau bagian aneh dari diri kita yang tak pernah kita ekspresikan.”

Barangkali, lebih baik jika kita menerima seluruh bagian dari diri kita, seperti apapun baik atau baiknya. Dengan mengekspresikannya, kita juga jadi belajar untuk mengontrol agar seluruh bagian tersebut tak menimbulkan masalah bagi orang lain.

Arti Sahabat

Salah satu poin menarik dari pengalaman Mei berubah menjadi panda merah adalah, ia mampu mengontrol ‘monster’ dalam dirinya ketika ia berada bersama teman-temannya. Ada sesuatu tentang Priya, Miriam, dan Abby yang mampu menetralisir panda tersebut, sehingga Mei lebih mudah mengontrol emosi dan kembali ke dalam wujud manusia normal.

Turning Red
Seru banget nggak sih kalau punya sahabat seperti Abby, Miriam, dan Priya? (Pixar)

Ini karena, Priya, Miriam, dan Abby menerima Mei apa adanya, menghujaninya dengan kasih sayang dan dukungan, terutama saat sahabat mereka itu menjadi monster. Hal ini sedikit berbeda dengan ibunya, yang meski mencintai Mei namun memberikan batasan dan bersikap cenderung tak pengertian.

Jangan Lupakan Dirimu

Menjalin akhir, film Turning Red terasa semakin emosional. Ini karena Mei dan ibunya mulai berbicara lebih intim dari biasanya. Ming Lee akhirnya mampu melihat upaya Mei selama ini di umurnya yang masih muda berusaha berbakti sebaik-baiknya pada keluarga dan leluhur. Ia begitu keras membahagiakan orang lain, hingga lupa memikirkan kebahagiaan dirinya sendiri.

Selama ini, hal-hal yang membuatnya bahagia malah ditentang oleh Ming Lee, seperti menghabiskan waktu dengan teman-teman, menggilai 4*Town, dan menyukai Devon.

“Kamu berusaha membuat semua orang bahagia, tetapi kamu keras kepada dirimu sendiri. Dan jika aku membuatmu melakukan itu, aku minta maaf,” ucapan Ming Lee ini pasti membuatmu lega, ya ‘kan?

Tak Ada yang Tetap di Dunia Ini

Dalam Turning Red, Ming Lee digambarkan sebagai sosok perfeksionis dan kontrolis yang berambisi memastikan kehidupan anaknya dalam jalur yang tepat menurut versinya, sebagaimana ia menjalani hidupnya selama ini.

Namun ambisi Ming itu di satu sisi memenjarakan dan memisahkan Mei dari kebahagiaan yang ingin dicecapnya di masa remaja yang hanya datang sekali seumur hidup itu. Benturan terjadi ketika Mei ingin memelihara pandanya dan tak melepaskan panda itu seperti yang dilakukan keluarganya.

Turning red
Tak bisa tidak, masa remaja adalah tentang mengenal dunia baru, bersenang-senang, dan jatuh cinta (Pixar)

Butuh waktu lama untuk meyakinkan keluarganya bahwa Mei dapat merawat dan mengontrol panda tersebut. Bagi Mei, panda itu sudah menjadi bagian dari dirinya.

Ming Lee mungkin gagal memastikan Mei tumbuh dalam koridor yang ia tetapkan. Namun pada akhirnya ia berhasil memberikan ruang bagi Mei untuk menentukan pilihan dan bahagia dengan apa yang ia pilih.

Langkah berbeda yang diambil Mei mengisyaratkan, semua hal tak selalu sama seperti dulu. Tak ada yang pasti di dunia ini, kecuali ketidakpastian itu sendiri.

Saksikan trailer Turning Red berikut ini.