Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Ratu Ilmu Hitam
Poster film ‘Ratu Ilmu Hitam’ menampilkan Zara dan Ari Irham dalam siksaan gaib (Instagram Rapi Films)

Film ‘Ratu Ilmu Hitam’ Menyingkap Jalan Terjal Perempuan Melawan Kekerasan Seksual



Berita Baru, Entertainment – Ratu Ilmu Hitam karya sutradara Kimo Stamboel dan penulis naskah Joko Anwar akhirnya telah tayang di Netflix setelah rilis secara resmi pada 2019 lalu. Film horor ini menjadi kenangan terakhir bagi penampilan Ade Firman Hakim sebelum ia wafat pada 2020.

Penasaran seseram apa ceritanya? Simak sinopsis dan review berikut ini.

Sinopsis Ratu Ilmu Hitam

Hanif (Ario Bayu) mengajak istrinya, Nadya (Hannah Al Rashid), dan ketiga anak mereka ke panti asuhan tempat tinggal Hanif dahulu. Tak hanya Hanif, kawan-kawannya di panti yakni Anton (Tanta Ginting) dan Jefri (Miller Khan) juga berkunjung bersama istri mereka.

Mereka datang karena sebuah undangan yang memberitahukan bahwa Pak Bandi (Yaya Unru), pengasuh panti tersebut sedang sakit keras. Ketiga keluarga itu pun bermalam di panti. Di tengah aktivitas mereka, kisah Ibu Mirah (Ruth Marini) mulai menguar. Ia merupakan penjaga yang meninggal di panti dan dituduh menguasai ilmu hitam.

Ratu Ilmu Hitam
Kejanggalan mulai muncul menjelang malam hari di panti asuhan. Siapa yang meneror mereka? (Instagram Rapi Films)

Saat hendak makan malam, peristiwa janggal mulai bermunculan. Teror menghinggapi setiap anggota keluarga, hingga mereka menyimpulkan bahwa ada seseorang yang menyimpan dendam dan menginginkan mereka mati.

Hanif mulai mengingat kesalahan yang mungkin ia lakukan bersama teman-temannya ketika tinggal di panti. Kejadian mengerikan yang tak mungkin mereka lupakan. Tapi, apa salah mereka sebenarnya?

Siapa yang mengirim teror itu? Apakah Siti (Sheila Dara Aisha) dan Maman (Ade Firman Hakim), anak panti yang sampai sekarang mengabdi di sana? Apa jangan-jangan, ilmu hitam Ibu Mirah kembali menguasai panti tersebut?

Tapi sebenarnya, siapa sih yang mengundang mereka ke mari?

Review Ratu Ilmu Hitam: berawal dari kekerasan seksual

Ratu Ilmu Hitam diperkenalkan pertama kali pada tahun 1981 oleh sutradara Imam Tantowi. Film ini membawa Suzanna mendapatkan nominasi aktris terbaik Festival Film Indonesia 1982.

Sedikit berbeda dengan plot cerita Ratu Ilmu Hitam versi Suzanna, film ini mengeksplor kehidupan anak-anak panti asuhan yang meninggalkan panti dengan membawa sebuah dosa. Tanpa mereka sadari, dosa itu menjadi dendam bagi seseorang yang kemudian tumbuh sebagai Ratu Ilmu Hitam.

Ratu Ilmu Hitam
Apa yang sebenarnya terjadi di panti asuhan ini, dua puluh lima tahun yang lalu? (Netflix)

Secara visual, film ini cukup berani menampilkan potongan yang menakutkan. Tapi yang lebih mengesankan dari itu adalah akting dan kekuatan karakter para pemainnya, seperti Hannah Al Rashid dan Imelda Therinn.

Tak ketinggalan, kejutan-kejutan di beberapa bagian film juga menjadikan Ratu Ilmu Hitam bagaikan rollercoaster yang menyenangkan. Apalagi, film ini juga mengangkat isu kekerasan terhadap perempuan hingga bagaimana laki-laki melakukan gaslighting dan manipulasi demi menutupi aibnya.

Ibu Mirah memperjuangkan keselamatan anak-anak panti, terutama perempuan, yang terancam dinodai. Korban atau saksi yang berniat membongkar kejahatan itu diperintahkan untuk tutup mulut bahkan diancam akan diracun sampai mati oleh pelaku.

Demi menjaga dirinya, seorang anak perempuan panti bahkan melukai diri sendiri agar tak dijamah oleh pelaku. Namun, didukung struktur relasi kuasa, pelaku mampu menguasai situasi dan memutarbalikkan fakta. Ia mungkin mampu membersihkan namanya selama hidup, tapi karma tetaplah ada.

Film ini juga dimeriahkan oleh penampilan Adhisty Zara, Giulio Parengkuan, Shenina Cinnamon, dan Sheila Dara Aisha. Tonton trailer-nya di bawah ini.