Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Festival film utama Afrika tetap digelar di Burkina Faso dengan upacara penuh warna. Foto: Reuters.
Festival film utama Afrika tetap digelar di Burkina Faso dengan upacara penuh warna. Foto: Reuters.

Festival Film Pan-Afrika Tetap Digelar di Burkina Faso Meski di Tengah COVID-19 dan Tantangan Keamanan



Berita Baru, OuagadougouFestival film Pan-Afrika tetap digelar di Burkina Faso dengan upacara penuh warna yang menampilkan koreografi, dan aksi akrobatik dan musik dari beberapa nama besar benua itu, termasuk peraih nominasi Grammy Senegal Baaba Maal pada Sabtu (17/10).

Festival itu digelar di tengah pandemi COVID-19 yang masih merebak dan tantangan keamanan di mana serangan militan di negara Afrika Barat Sahel.

Sebagai mana diketahu, gelaran mewah itu merupakan upacara merupakan penghormatan kepada militer Burkina Faso dan kepada mantan presiden dan pemimpin revolusioner Thomas Sankara.

Awalnya, Festival ini direncanakan akan digelar pada Februari 2021, namun kemudian ditunda karena Burkina Faso berjuang melawan lonjakan kasus virus corona.

Delegasi jenderal festival, Alex Moussa Sawadogo mengatakan

“Penting untuk menunda festival,” kata delegasi jenderal festival, Alex Moussa Sawadogo dikutip dari Reuters.

Sawadogo mengatakan dalam acara pembukaan bahwa tidak mungkin mendapatkan kualitas film yang dipilih jika diadakan pada bulan Februari.

Sementara itu, Presiden Burkina Faso Roch Marc Kabore, dalam sebuah posting di Twitter, mengatakan dengan bangga bahwa dia memberikan tepuk tangan pembuka Festival Film dan Televisi Pan-Afrika Ouagadougou (FESPACO) edisi ke-27.

“Penyelenggaraan sinema Afrika dua tahunan ini, dalam konteks ganda tantangan keamanan dan kesehatan, membuktikan ketahanan dan ketidakegoisan rakyat Burkinabe,” kata Kabore.

Festival FESPACO pertama kali digelar pada tahun 1969, dipantau oleh para pemain industri global yang mengintai acara tersebut untuk film, produksi, bakat, dan ide baru.

Dalam festival kali ini, para tamu akan melihat partisipasi organisasi Pasar Film & TV Internasional Afrika dalam platform khusus yang bertujuan menghubungkan pembeli dan outlet internasional dengan penjual konten Afrika, mempromosikan transaksi, dan mengusulkan model bisnis baru untuk sektor ini.

Lebih dari 200 film yang dibuat oleh orang Afrika dan sebagian besar diproduksi di Afrika telah dipilih dari sekitar 1.132 produksi untuk acara selama seminggu.

Tujuh puluh film yang dibagi menjadi enam kategori termasuk film layar lebar, film pendek, dokumenter, film animasi dan produksi sekolah berada dalam kompetisi resmi.

Dalam kategori film fitur, 17 orang bersaing, termasuk drama asal Nigeria Eyimofe (This is My Desire) besutan saudara kembar Arie Esiri dan Chuko Esiri, yang telah menerima ulasan positif dan memenangkan Narasi Fitur Terbaik 2021 di Festival Film BlackStar Philadelphia .

Film fitur lainnya yang bersaing diantaranya: “Bendskins” Narcise Wandji dari Kamerun; “Baamum Nafi” Mamadou Dia dari Senegal; “The White Line” karya Desiree Kahipoko-Meiffret dari Namibia; dan “The Three Lascars” karya Burkina Faso oleh Boubakar Diallo.

Festival ini berakhir pada 23 Oktober dengan penghargaan Stallion of Yennenga Prize yang bergengsi untuk film terbaik.