FBI Rilis Dokumen Tentang Keterlibatan Arab Saudi dalam Serangan 11 September
Berita Baru, Internasional – Pada hari Sabtu (11/9), FBI merilis dokumen pertama terkait penyelidikannya terhadap serangan 11 September di Amerika Serikat dan tuduhan keterlibatan pemerintah Saudi atas pembajakan pesawat oleh al-Qaeda.
Rilis dokumen tersebut dipicu oleh kerabat para korban yang meminta Biden melewatkan acara peringatan 20 tahun serangan teror, kecuali jika dia mendeklasifikasi dokumen yang menunjukkan otoritas Arab Saudi dalam mendukung plot tersebut.
Dokumen setebal 16 halaman itu menguraikan kontak antara para pembajak dan rekan-rekan Saudi, tetapi tidak ada bukti bahwa pemerintah di Riyadh terlibat dalam serangan itu, yang menewaskan hampir 3.000 orang.
Seperti dilansir dari Reuters, Arab Saudi telah lama mengatakan bahwa pihaknya terlibat dalam serangan 11 September. Namun demikian, kedutaan Saudi di Washington tidak segera menanggapi permintaan komentar yang dikirim pada Sabtu malam.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada 8 September, kedutaan mengatakan Arab Saudi selalu menganjurkan transparansi seputar peristiwa 11 September 2001, dan menyambut baik rilis dokumen rahasia yang berkaitan dengan serangan oleh Amerika Serikat.
“Seperti yang diungkapkan oleh penyelidikan sebelumnya, termasuk Komisi 9/11 dan rilis yang disebut ’28 Halaman’, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa pemerintah Saudi atau pejabatnya memiliki keterkaitan dengan serangan teroris atau bahkan berada di cara apa pun yang terhubung dengan insiden tersebut,” kata pernyataan kedutaan.
Sebuah komisi pemerintah AS tidak menemukan bukti bahwa Arab Saudi secara langsung mendanai al Qaeda, kelompok yang diberikan suaka dengan aman oleh Taliban di Afghanistan pada saat itu.
Keluarga dari sekitar 2.500 korban yang tewas dalam serangan, dan lebih dari 20.000 orang yang menderita luka-luka, bisnis dan berbagai perusahaan asuransi, telah menggugat Arab Saudi terlibat dalam insiden 11 September.
Dalam sebuah pernyataan atas nama organisasi 9/11 Families United, Terry Strada, yang suaminya terbunuh pada 11 September, mengatakan dokumen yang dirilis oleh FBI pada hari Sabtu semakin meyakinkan adanya keterlibatan Saudi dalam serangan tersebut.
“Sekarang rahasia Saudi terungkap dan sudah lewat waktu bagi Kerajaan untuk mengakui peran pejabatnya dalam membunuh ribuan orang di tanah Amerika,” kata pernyataan itu.