Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Fasilitas Umum di Ilaga Terbakar, Kapolda Papua: Kuat Dugaan Dilakukan KKB
Ilustrasi pembakaran. (Foto: Antara/Hendrina Dian Kandipi)

Fasilitas Umum di Ilaga Terbakar, Kapolda Papua: Kuat Dugaan Dilakukan KKB



Berita Baru, Papua – Kapolda Papua, Inspektur Jenderal Mathius D Fakhiri mengatakan bahwa pembakaran sejumlah fasilitas umum di wilayah Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Menurut Mathius, bangunan tersebut sempat dijadikan sebagai Posko Komando Taktis alias Pos Kotis oleh aparat setempat.

“Kuat dugaan bahwa penyebab pembakaran oleh KKB adalah bangunan-bangunan tersebut digunakan sebagai pos kotis oleh aparat saat penegakan hukum kemarin,” kata Kapolda Papua, Inspektur Jenderal Mathius D Fakhiri, dilansir dari CNN Indonesia, Selasa (4/5).

Setidaknya terdapat beberapa bangunan dan fasilitas umum yang dirusak oleh KKB pada Minggu (2/5) kemarin.

Beberapa bangunan yang dibakar oleh KKB pada Minggu (2/5) kemarin, diantaranya gedung sD Mayuberi, dua rumah dinas guru, puskesmas, jembatan Kimak, Jalan Tagaloa, hingga Jalan Wuloni Pintu Angin.

Mathius menegaskan bahwa tidak ada korban jiwa akibat insiden pembakaran yang terjadi pada malam hari tersebut.

“Pembakaran di kampung Mayuberi, Distrik Ilaga Utara dilakukan oleh KKB Papua yang mana merupakan pelaku aksi kejahatan kekerasan maupun kontak tembak dengan petugas beberapa waktu lalu,” ujarnya.

Sebagai Kapolda Papua, Mathius berharap agar aksi perusakan fasilitas umum tak kembali terjadi di kemudian hari. Dia mengatakan, aparat akan menindak tegas apabila ditemukan pelanggaran serupa.

Lebih lanjut, Jenderal bintang dua itu menegaskan bahwa aparat TNI-Polri tidak akan mundur untuk terus melakukan upaya penegakan hukum terhadap KKB dalam beberapa waktu ke depan.

“Untuk posisi Lekagak Telenggen masih jauh di belakang Kampung Mayuberi, kita tetap lakukan penegakan hukum sampai dipastikan Kabupaten Puncak, Ilaga bersih dari kelompok kelompok KKB,” terangnya.

Sebagai tambahan informasi, setidaknya ada empat peristiwa penembakan yang dilakukan KKB terhadap masyarakat sipil di wilayah Beoga sejak awal April 2021.

Pada Kamis (8/4), KKB diduga menembak mati seorang guru sekolah dasar (SD) bernama Oktavianus Rayo. Mereka juga menembak guru SMP bernama Yonathan Randen di Distrik Beoga, keesokan harinya,

Terjadi pula insiden pembakaran tiga gedung sekolah di wilayah tersebut. Bahkan, pembakaran terus berlanjut hingga akhirnya menghanguskan rumah anggota DPRD Kabupaten Puncak.

Pada Rabu (14/4), KKB kembali menembak seorang tukang ojek bernama Udin di Distrik Omikia, Kabupaten Puncak. Lalu, keesokan harinya mereka menembak siswa SMA bernama Ali Mom di Ilaga.

Kemudian, pemerintah melalui Menkopolhukam Mahfud MD, KKB atau OPM sebagai organisasi yang menaunginya itu ditetapkan sebagai kelompok teroris. (MKR)