Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Fadli Zon Nilai Skenario Kasus KM 50 Mirip Kasus Brigadir J

Fadli Zon Nilai Skenario Kasus KM 50 Mirip Kasus Brigadir J



Berita Baru, Jakarta – Kasus KM 50 yang menewaskan 6 ajudan Habib Rizieq Shihab kembali menuai sorotan sejumlah pihak seiring terbongkarnya skenario kasus tewasnya Brigadir Yosua (Brigadir J) yang dirancang Irjen Ferdy Sambo.

Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon menilai terdapat banyak kesamaan skenario antara kasus tewasnya Brigadir Yosua dengan kasus KM 50. Mulai dari rusaknya CCTV hingga penembakan dari jarak dekat.

“Menunggu keadilan bagi keluarga korban KM 50. Skenario awalnya mirip, cctv rusak, terjadi tembak-menembak, jenazah korban ditembak jarak dekat dst dst,” tulis Fadli Zon dalam akun Twitter pribadinya, Minggu (28/8).

Wakil Ketua Umum Gerindra itu juga menyampaikan bahwa kuasa hukum Laskar FPI mengungkap adanya motif politik terkait singgungan Kapolri Sigit Jenderal Listyo Sigit Prabowo Soal Novum di Kasus KM 50. 

“Kapolri Singgung Soal Novum di Kasus KM50, Kuasa Hukum Laskar FPI Ungkap Adanya Motif Politik,” sambung Fadli.

Sebagaimana diketahui, pada Rabu (24/8) lalu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR RI. Dalam kesempatan itu sejumlah anggota DPR mengatakan banyak kejanggalan dalam kasus KM 50 yang mirip dengan kasus tewasnya Yosua. 

Mulai dari Desmond J Mahesa, Habib Aboe Bakar Al-Habsyi, Dimyati Natakusumah, Habiburokhman, hingga Romo Muhammad Syafi’i. Desmond bahkan menyebut kasus ini bisa diungkit lagi jika ada bukti baru (novum).

Kapolri mengatakan kasus tersebut sudah diputuskan di pengadilan. Tetapi ia memastikan akan mengusut ulang kasus tersebut apabila ditemukan fakta baru.

“Terkait dengan KM 50 saat ini juga sudah berproses di pengadilan. Memang sudah ada keputusan. Kita lihat juga jaksa saat ini sedang mengajukan banding terhadap kasus tersebut,” kata Kapolri, Rabu (24/8).

“Sehingga tentunya kami juga menunggu. Namun, apabila ada novum (sesuatu yang baru atau fakta baru), tentunya kami akan juga memproses,” imbuh dia.