Evello: Kemenag Akan Lanjutkan Penggunaan Logo Halal Baru
Berita Baru, Jakarta – Netizen Indonesia ramai membincangkan logo ‘halal’ baru yang dirancang oleh Kementerian Agama (Kemenag) menyerupai bentuk gunungan wayang dan motif surjan. Logo halal bentuk gunungan wayang itu diklaim merepresentasikan karakter Halal Indonesia.
Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kemenag Aqil Irham menyatakan alasan logo halal diganti jadi motif gunungan wayang karena bentuk dan corak yang digunakan merupakan artefak-artefak budaya yang memiliki ciri khas yang unik, berkarakter kuat, dan merepresentasikan Halal Indonesia.
Evello mencoba melakukan analisis prediktif apakah Kementerian Agama akan menghentikan logo baru ataukah akan meneruskan penggunaan logo halal yang baru. Analisa lebih lanjut dilakukan menggunakan Deep Learning.
“Dari Deep Learning, evello menemukan sentiment yang terbentuk sebagai bentuk penggantian logo halal baru oleh Kemenag cenderung bersentimen positif. Skornya cukup tinggi mencapai angka 53,69%,” kata Founder Evello, Dudy Rudianto, Selasa (15/3).
Ia menyebut, selain sentimen Evello menemukan jika reaksi emosi pembaca terhadap penggantian logo halal Indonesia cenderung Joy dengan skor 43%. Meskipun demikian, penggantian logo ini menghadapi tantangan tersendiri.
“Skor emosi Sad dan Anger terbilang cukup besar, yaitu 16% dan 6%. Ekspresi sedih dan marah terhadap penggantian logo halal baru bisa dilihat pada media sosial,” terangnya.
Lebih lanjut, menyertai analisa sentimen dan emosi, evello melakukan analisa lanjutan melalui Strength Analyzer. Dari analisa ini terlihat, pembaca akan cenderung melihat alasan dibalik penggantian logo dengan skor Analytical 83%.
“Analisa ini juga memperlihatkan jika keputusan diambil dengan tingkat keyakinan cukup besar, yaitu Confident 69%,” ujarnya.
Dari analisa penekanan, lanjutnya, emosi dan sentimen yang ada, Evello menyimpulkan jika penggantian logo halal baru oleh Kemenag akan terus dilanjutkan.
“Tingkat keyakinan yang dibutuhkan oleh Kemenag cukup kuat meskipun adanya protes yang diwakili oleh emosi Sadness dan Anger,” tukas Dudy.