Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Erick Thohir: di PSSI Banyak Tangan-Tangan Kotor!
Erick Thohir: di PSSI Banyak Tangan-Tangan Kotor!

Erick Thohir: di PSSI Banyak Tangan-Tangan Kotor!



Berita Baru, Sepakbola – Erick Thohir dengan tegas menyatakan bahwa di kepengurusan PSSI saat ini banyak tangan-tangan kotor. Oleh sebab itu, dalam bursa pencalonan calon Ketua Umum PSSI, jika berhasil terpilih, ingin membersihkan PSSI dari pihak-pihak yang hanya mencari keuntungan di organisasi tanpa ada semangat untuk membenahi.

Sebagai informasi, Erick merupakan salah satu caketum yang akan maju ke pemilihan Kongres Luar Biasa PSSI pada tengah bulan ini. Menteri BUMN itu diklaim sudah mengantongi sebanyak 60 suara dari voters.

Pada pendaftaran, Erick Thohir mengungkap bahwa PSSI ada banyak tangan-tangan kotor. Oleh karena itu, dia akan bersih-bersih seperti yang dilakukan saat menjabat sebagai Menteri BUMN.

Erick Thohir kembali menyinggung soal match fixing, apalagi yang melibatkan Timnas Indonesia. Dia pun menegaskan tak akan ada ampun untuk oknum yang melakukan praktik itu.

“Sudah banyak teori kan, bahwa ini begini, teori ini, teori ini. Saya sudah berulang-ulang, ini perlu nyali. Untuk kembali, bersih-bersih. Kita harus ciptakan sepakbola yang bersih dan berprestasi,” kata Erick saat diwawancara pewarta di salah satu hotel di Senayan, Jakarta.

“Ini yang coba kita ciptakan, tapi kan kembali, ini yang menentukan voters. Kalau ternyata votersnya tidak confidence dengan saya ya gimana? Namanya juga usaha. Usaha untuk memperbaiki sepakbola Indonesia yang sudah terlalu lama kotor.”

“Sama seperti saat saya masuk BUMN, persepsinya saya suka menjaraain orang. Bukan itu. Jiwasraya, Asabri, Garuda, kita lakukan proses hukum karena memang terlalu jahanam. Uang pensiunan dikorupsi, ini sama.”

“Kalau sepakbola itu diperjualbelikan, apalagi Tim Nasional sudah menang di sini, lalu main di negara lain, terus kalah. Ingat peristiwa itu, dan jelas dibayar, tidak ada hukuman apa-apa, tidak boleh. Kalau Merah-Putih sudah dimain-mainkan seperti itu sudah harga mati,” kata Erick menambahkan.