Erdogan Serukan Tidak Ada Lagi Eskalasi Antara Palestina dan Israel
Berita Baru, Ankara – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan keprihatinan atas eskalasi antara Palestina dan Israel setelah bentrokan di Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, Jumat (7/4).
Erdogan juga meminta pihak-pihak yang berkonflik untuk menahan diri dari eskalasi lebih lanjut dan bahwa masyarakat internasional berdiri bersama untuk mempertahankan tempat-tempat keagamaan.
“Akal sehat harus menang untuk mencegah gelombang eskalasi lainnya. Komunitas internasional yang dipimpin oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Organisasi Kerjasama Islam harus melakukan upaya dalam semua platform untuk melindungi status tempat suci keagamaan,” layanan pers presiden Turki mengutip Erdogan sebagai mengatakan selama percakapan telepon dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi pada hari Jumat.
Kantor Berita Palestina WAFA melaporkan pada hari Selasa bahwa petugas penegak hukum Israel telah masuk ke Masjid Al-Aqsa dan menggunakan granat kilat, gas air mata, peluru karet dan pentungan.
Menurut saluran televisi Lebanon Al Mayadeen, lebih dari 400 orang ditahan. Polisi Israel mengatakan pada hari Rabu bahwa puluhan pemuda bertopeng telah membarikade diri mereka sendiri di kompleks Kuil, meneriakkan slogan-slogan dan menyerukan kerusuhan. Polisi harus turun tangan.
Pasukan Pertahanan Israel mengatakan pada hari Kamis bahwa setidaknya 34 roket telah ditembakkan ke wilayah Israel dari Lebanon.
Dua puluh lima roket dicegat oleh sistem pertahanan udara Israel. Belakangan, dilaporkan bahwa daerah sekitar kota Metula di Israel utara telah diserang mortir dari wilayah Lebanon.
Sebagai tanggapan, militer Israel menembaki wilayah di Lebanon selatan, Al Mayadeen melaporkan. Menurut stasiun radio Kan Israel, tiga fasilitas HAMAS diserang di Lebanon selatan dan lebih dari sepuluh fasilitas HAMAS menjadi sasaran di Jalur Gaza pada dini hari Jumat.