Enggan Makan Bisa Jadi Gejala COVID-19 Pada Balita
Berita Baru, Inovasi – Menghindari makanan padat secara total atau hampir sepenuhnya ternyata dapat menjadi satu indikasi untuk diagnosis COVID-19 pada anak-anak.
Menurut sebuah laporan yang diterbitkan di Pediatrics, hal tersebut disebabkankarena perubahan indera penciuman dan perasa yang mungkin dialami oleh anak-anak yang terinfeksi virus tersebut.
Para dokter di California dalam laporan tersebut menggambarkan dua anak kecil berusia di bawah 18 bulan, yang tiba-tiba menunjukkan keengganan terhadap makanan padat dan didiagnosis dengan COVID-19.
Ketika makan, mereka langsung tersedak atau memuntahkan makanan setelahnya. Seorang balita juga menjadi sangat sensitif terhadap bau produk harum apa pun pada saat yang sama dengan keengganan terhadap makanan tersebut. Hal itu menurut para peneliti menjadi tanda lain dari gangguan indera penciuman.
Para peneliti juga melihat hingga delapan bulan setelah diagnosis, menurut mereka kedua balita mulai menoleransi beberapa makanan padat. Namun belum kembali pada kebiasaan makan seperti semula.
“Perjalanan klinis yang tertunda dan bervariasi pada pasien kami ini konsisten dengan penelitian terbaru pada orang dewasa yang menunjukkan bahwa masalah terkait COVID-19 dengan penciuman dan rasa dapat meningkat dan berkurang, dan sepertiga pasien mungkin memiliki gejala yang terus-menerus,” para dokter dalam laporan mereka, dikutip dari Reuters, Jumat (24/12/21).
Para peneliti berharap akan mendapat lebih banyak data dari dokter anak lain untuk menambah temuan mereka itu.
Tetapi berdasarkan data mereka yang terbatas, mereka mengatakan keengganan makanan pada anak-anak praverbal “harus dijadikan pemicu untuk menguji keberadaan infeksi SARS-CoV-2.”