Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Empat Perusahaan Malaysia Ambil Saham di Agensi 5G Pemerintah

Empat Perusahaan Malaysia Ambil Saham di Agensi 5G Pemerintah



Berita Baru, Internasional – Empat perusahaan telekomunikasi besar Malaysia telah setuju untuk mengambil saham di badan 5G milik pemerintah Digital Nasional Berhad (DNB), kata badan tersebut pada hari Jumat.

Pengumuman itu muncul setelah berbulan-bulan pembicaraan tertunda antara perusahaan dan pemerintah. Sebelumnya pemerintah pada bulan Februari telah menawarkan 70 persen saham DNB kepada enam operator dalam upaya untuk menyelesaikan kebuntuan atas harga dan rencana peluncuran 5G agensi.

Menurut laporan Reuters, dua operator besar yaitu Maxis Bhd dan U Mobile keluar dari negosiasi pada bulan Agustus. Hal itu mengganggu rencana pemerintah untuk menandatangani perjanjian dengan operator lain.

DNB mengatakan dalam sebuah pernyataan empat perusahaan yang terdiri dari Celcom Axiata, DiGi Telecommunications, YTL Communications, dan Telekom Malaysia telah setuju untuk mengambil total 65 persen ekuitas di agensi tersebut. Pemerintah memegang 35 persen sisanya.

“”Saham Emas” pemerintah akan memberikannya berbagai hak dan hak istimewa, dan mencakup bidang-bidang seperti kepemilikan, penjualan, atau pengalihan saham,” kata DNB, sebagaimana dikutip Berita Baru, Sabtu (8/10/22).

YTL Communications dan Telekom Malaysia masing-masing akan mengambil 20 persen ekuitas di DNB, sementara Celcom Axiata dan Digi Telecommunications masing-masing akan mengambil 12,5 persen saham, menjelang merger yang diusulkan antara dua perusahaan terakhir.

DiGi mengatakan dalam sebuah pernyataan kepemilikannya akan meningkat menjadi 17,5 persen untuk menyamai tiga operator lainnya jika merger tidak selesai pada pertengahan 2023.

Penggabungan yang diusulkan diberi lampu hijau oleh regulator Malaysia awal tahun ini.

DNB mengatakan diharapkan bahwa operator akan membuat layanan 5G tersedia untuk pengguna akhir mereka mulai bulan ini dan seterusnya, meskipun masih dalam pembicaraan dengan operator tentang perjanjian untuk menggunakan jaringan agensi.