Emmanuel Macron: Rusia akan Menganggap Aksesi Ukraina ke NATO sebagai Langkah Konfrontatif
Berita Baru, Internasional – Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengatakan pada hari Kamis (22/12) bahwa aksesi Ukraina ke NATO akan dianggap oleh Rusia sebagai langkah lain menuju konfrontasi, meskipun penerimaan negara itu ke dalam NATO tidak dijamin.
“Aksesi Ukraina ke NATO akan dianggap oleh Rusia sebagai sesuatu yang konfrontatif. Terlepas dari apakah Ukraina akan bergabung dengan NATO, dan ini bukan skenario yang paling mungkin, atau tidak, itu harus diberikan jaminan keamanan,” kata Macron dalam sebuah wawancara.
Seperti dilansir dari Sputnik News, dia mencatat bahwa arsitektur keamanan di Eropa harus mencakup jaminan tidak hanya untuk Ukraina, tetapi juga untuk Moldova, Armenia, Azerbaijan, Georgia, dan akhirnya Belarusia.
“Kita tidak bisa memikirkan keamanan zona ini hanya melalui prisma NATO,” katanya.
Anggota NATO mendukung penerimaan awal Ukraina dan Georgia ke dalam NATO pada KTT Bucharest 2008. Pada Juni 2022, pada pertemuan puncak di Brussel mereka menegaskan kembali komitmen mereka, namun tidak ada tenggat waktu yang disarankan.
Pada bulan Desember 2021, Rusia mengusulkan draf perjanjian tentang jaminan keamanan untuk NATO dan Amerika Serikat, meminta agar aliansi tersebut tidak meluas ke arah timur dan tidak akan memasukkan Ukraina dan negara-negara pasca-Soviet lainnya. Pada Januari 2022, AS dan NATO secara resmi menolak proposal Rusia, menekankan bahwa aliansi tersebut tidak akan mengubah pendiriannya tentang hak negara berdaulat untuk bergabung dengan blok tersebut. Menyusul kebuntuan ini, Rusia meluncurkan operasi militer di Ukraina pada bulan Februari.