Elon Musk Bantah Tuduhan Kekerasan Seksual Terhadap Pramugari SpaceX

Berita Baru, Internasional – Pendiri SpaceX Elon Musk membantah laporan yang menyatakan dirinya terlibat dalam tindak pelecehan seksual dengan seorang pramugari SpaceX pada 2016 lalu.

Ia juga menyanggah tuduhan bahwa perusahaan itu membayar 250.000 dolar Amerika kepada mantan pramugarinya agar tetap diam terhadap dugaan pelecehan seksual.

Informasi ini bermula pada 19 Mei lalu ketika Business Insider melaporkan seorang mantan pramugari SpaceX dibayar oleh perusahaan sebagai bagian dari perjanjian pesangon yang mengharuskannya untuk tetap diam terhadap adanya dugaan insiden pelanggaran seksual yang melibatkan CEO Tesla tersebut.

Menurut laporan itu, sebagaimana dilansir dari E Online, seorang wanita tak dikenal pada tahun 2016 bekerja sebagai anggota awak kabin untuk armada jet. Dia menuduh Musk menunjukkan penisnya dalam posisi ereksi kepada wanita itu, menggosok kakinya tanpa persetujuan, dan menawarkan untuk membelikannya kuda dengan imbalan pijatan erotis.

Respon Elon Musk

Lewar rangkaian tweet yang ia tulis pada hari itu juga, Elon Musk mengecam tuduhan tersebut dan menyebutnya ‘liar’ serta ‘sama sekali tidak benar.’

“Tapi saya punya tantangan untuk pembohong ini yang mengklaim teman mereka melihat saya ‘terekspos’ – menggambarkan hanya satu hal, apa pun (bekas luka, tato, …) yang tidak diketahui publik,” ungkapnya. “Dia tidak akan bisa melakukannya, karena itu tidak pernah terjadi.”

Menurut Business Insider, pramugari juga diduga didesak untuk ‘mendapatkan lisensi sebagai tukang pijat’ sehingga dia bisa memijat Elon. Selama satu sesi pijat di tengah penerbangan, menurut temannya, pramugari itu menuduh miliarder tersebut ‘benar-benar telanjang kecuali selembar kain yang menutupi bagian bawah tubuhnya.’

Saat itu, Elon diduga ‘mengekspos alat kelaminnya’ dan kemudian ‘menyentuhnya dan menawarkan untuk membelikannya kuda jika dia mau ‘melakukan lebih banyak”, yang mengacu pada tindakan seksual.

Pramugari tersebut menolak tuduhan Elon dan tetap memijatnya tanpa melakukan aktivitas seksual apa pun.

Pada tahun 2018, pramugari itu menyewa pengacara ketenagakerjaan yang berbasis di California dan mengirim keluhan ke departemen sumber daya manusia perusahaannya dengan merinci dugaan pelanggaran seksual tersebut.

Namun, wanita itu kemudian dijanjikan pesangon sebagai imbalan karena tidak menuntut klaim tersebut. Ia juga diminta menerima perjanjian yang ‘mencakup klausa non-pengungkapan dan non-penghinaan yang membatasi petugas untuk tidak pernah membahas pembayaran pesangon atau mengungkapkan informasi apa pun tentang Musk dan bisnisnya, termasuk SpaceX dan Tesla.’