Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Eks Menaker Sebut Cak Imin Bisa Majukan SDM Indonesia

Eks Menaker Sebut Cak Imin Bisa Majukan SDM Indonesia



Berita Baru, Jakarta – .Meski infrastruktur Indonesia mengalami kemajuan pesat, infrastruktur pengetahuan-sosial dan ekosistem yang menopang inovasi dan memastikan upaya lompatan penciptaan SDM unggul Indonesia belum sepenuhnya memadai.

Indonesia tak banyak beranjak dalam kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Sejak 2018 hingga 2020 Indeks Sumber Daya Manusia (Human Capital Index/HCI) Indonesia masih tertinggal di bawah. Berada pada peringkat 87 dari 174 negara. Nilai HCI Indonesia hanya 0,54 tertinggal di bawah Malaysia 0,62, Vietnam 0,67, Thailand 0,60 dan Filipina 0,55. Dibutuhkan sosok pemimpin yang sejak dini mengetengahkan diri dan memiliki fokus kerja konkret pancapaian SDM unggul Indonesia.

Hal tersebut mengemuka dalam forum diskusi publik dan peluncuran buku “Mata Air Indonesia Maju: Kumpulan Gagasan Untuk Cak Imin” yang digelar oleh Rumah Politik Kesejahteraan (RPK) di Hans Kafe, Semarang, 9 Agustus 2022.

Menteri Ketenagakerjaan periode 2009-2014 Hanif Dhakiri yang hadir menjadi pembicara kunci dalam forum tersebut menilai pentingnya para calon pemimpin Indonesia ke depan memiliki fokus pada lompatan yang dibutuhkan guna memajukan SDM unggul Indonesia.

“Pencapain lompatan SDM bisa menjadi kunci implementasi politik kesejahteraan Indonesia, kualitas yang lebih baik perwujudan amanat kesejahteraan sebagaimana pasal 33 UUD. Setelah politik infrastruktur kita membutuhkan politik sumber daya manusia untuk mencapai kualitas kesejahteraan yang lebih baik,” kata Hanif.

Seturut pengalamannya sebagai Menteri Ketenagakerjaan pada 2014 lalu, Hanif menyebut Indonesia membutuhkan lompatan kualitas SDM yang lebih unggul. Salah satunya adalah komitmen politik dari para calon pemimpin jelang suksesi nasional 2024.

“Kita butuh sosok pemimpin yang memiliki kualitas dan rencana kerja kesejahteraan dengan fokus utama pada SDM unggal indonesia. Tidak hanya populer dan mendapat dukungan luas, tapi juga harus memiliki idealisasi rencana kerja kesejahteraan yang dimulai dengan pemajuan kualitas SDM indonesia,” jelas dia.

Ia menjelaskan, karakteristik penduduk bekerja Indonesia saat ini masih didominasi oleh pekerja rata-rata lulusan SMP ke bawah sebanyak 56 persen – SD ke bawah 37,41% (49.03 juta orang) dan lulusan SMP 18,54% (24,3 juta). Pelatihan vokasi dan pelatihan profesi termasuk pemagangan menjadi penting tapi butuh sosok yang berpengalam dengan isu tersebut.

“Cak Imin sudah menunjukkan komitmen dan kekhasan sebagai calon pemimpin yang ‘melek gegasan’ dan terbuka pada rencana para ahli dalam upaya pemajuan SDM,” kata Hanif.

Sementara itu, salah satu editor buku “Mata Air Inonesia Maju” Sabiq Mubarok menyatakan masalah SDM unggul tak bisa dilepaskan dari masalah kesejahteraan, karena berkaitan langsung dengan masalah sosial lainnya.

“Masalah SDM terkait langsung dengan masalah kesejahteraan lain seperti stunting, tingkat lulusan pada kelompok demografi tertentu, juga harapan hidup yang terkait dengan politik kesehatan dan banyak faktor kesejahteraan lain,” ujar Sabiq yang mengeditori buku tersebut bersama Sugeng Bahagijo dan Mugiyanto.

“Buku ini terdiri dari 8 pokok masalah utama yang dimaksudkan sebagai gagasan kemajuan yang diperlukan indonesia mendatang,” jelas Sabiq.

Dalam sambutan tertulisnya untuk forum buku “Mata Air Indonesia Maju” Cak Imin menyatakan program SDM unggul menjadi fokus kerjanya.

“Menciptakan SDM unggul sejumlah 50 juta pekerja terampil untuk mengatasi mismatch ketenagakerjaan. Selain juga harus menguatkan investasi dan inovasi dalam bidang riset teknologi khususnya bidang kesehatan untuk memperkuat nilai tambah, produktifitas, dan daya saing ekonomi Indonesia. Itu akan menjadi visi sekaligus fokus kerjasa saya,” ujar Wakil Ketua DPR RI sekaligus Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.