Ekonomi Sumut Tumbuh 3,3 Persen Tahun 2021
Berita Baru, Jakarta – Pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara (Sumut) di tahun 2021 mencapai 2,5 persen hingga 3,3 persen. Sedangkan di Tahun 2022 mendatang, pertumbuhan ekonomi Sumut diproyeksi tumbuh pada rentang 3,7 persen hingga 4,5 persen.
Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Wilayah Sumut, Soekowardojo mengatakan penguatan pertumbuhan ekonomi Sumut mulai menguat di tahun 2021. Pertumbuhan ini diproyeksikan akan terus berlanjut tahun 2022 mendatang.
Pertumbuhan tersebut dipengaruhi oleh sejumlah asumsi, antara lain naiknya harga-harga komoditas ekpor, ekonomi dunia juga sudah semakin bergerak yang mengakibatkan tumbuhnya permintaan komoditas dari Indonesia. Kenaikan inflasi Amerika Serikat yang diperkirakan hanya bersifat temporer dan peningkatan penyaluran kredit ke korporat, rumah tangga dan UMKM.
Meskipun ada pelemahan pertumbuhan ekonomi RRC, Jepang dan Amerika Serikat, namun pertumbuhan ekonomi Eropa dan negara lainnya akan mendorong permintaan sejumlah komoditas Indonesia.
“Pada TW 4/2021, global mobility index diperkirakan meningkat, indeks keyakinan konsumen juga naik, penjualan riil meningkat, investasi meningkat, kinerja ekspor impor meningkat, sehingga kita optimis pertumbuhan ekonomi Sumut meningkat dengan baik,” ucapnya.
Dari sisi inflasi, selama 11 bulan (Januari sd November 2021) inflasi Sumut mencapai 1,24 persen. Jika inflasi Desember 2021 pada level 0,66 persen, maka inflasi Sumut tahun 2021 diperkirakan mencapai 1,6 persen.
“Kebijakan fiskal dan moneter tetap akomodatif, karena inflasi terkendali, terjadi penguatan rupiah, dan herd immunity. Secara rata-rata inflasi Sumut per bulan tahun 2021 pada level 0,47 persen. Inflasi Sumut masih di bawah target sasaran inflasi nasional pada level 3 persen plus minus 1 persen,” ujarnya.
Soekowardojo menuturkan, stabilitas ekonomi Sumut hingga triwulan IV-2021 berkembang dengan baik. Dari sisi perbankan, hingga Oktober 2021 ROA tumbuh 3,4 persen, BOPO 60 persen, LDR meningkat, DPK tumbuh 10,7 persen (tabungan, giro dan deposito) dimana DPK perbankan dari tahun 2022 konvensional naik 10,8 persen dan perbankan syariah naik 9,6persen. Kemudian kredit tumbuh positif 3,1 persen yang mana korporat tumbuh 2,2 persen, kredit rumah tangga tumbuh 2,95 persen, kredit UMKM naik 3,27 persen.
“Sementara harga-harga di Sumut relative stabil, kecuali minyak goring,” ucapnya.
Soekowardojo mengatakan BI-7 Day Repo rate tetap pada level 3,50 persen, Suku Bunga Deposit Facility (DF) tetap pada level 2,75 persen, Suku Bunga Landing Facility tetap pada level 4,25 persen. Pada sistem pembayaran, estimasi uang kartal menghadapi Nataru senilai Rp2,9 triliun, sedangkan tahun 2020 mencapai Rp5 triliun.