ECDC: Jumlah Kasus Penularan Virus West Nile Tertinggi Tercatat di Eropa
Berita Baru, Internasional – Hingga 31 Mei, lebih dari 1.300 kasus infeksi virus West Nile yang ditularkan secara lokal pada manusia, termasuk 104 kematian pada 2022, telah dilaporkan di Eropa, ungkap Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (European Centre for Disease Prevention and Control/ECDC) pada Kamis (22/6/23).
Itu merupakan jumlah kasus penularan lokal tertinggi sejak 2018, atau tahun puncak epidemi, dan kasus-kasus itu ditemukan di Uni Eropa (UE), Wilayah Ekonomi Eropa (EEA), dan negara-negara tetangga UE.
“Lebih dari 1.100 kasus infeksi virus West Nile yang ditularkan secara lokal pada manusia dilaporkan oleh 10 negara di UE/EEA,” papar ECDC dalam sebuah rilis pers, sebagaimana dilansir Xinhua News.
“Sebagian besar kasus itu dilaporkan oleh Italia dan Yunani, yang masing-masing tercatat 723 dan 283, dan angka kasus di Italia pada 2022 menjadi rekor tertinggi,” imbuh ECDC.
Gelombang panas, banjir, dan kekeringan di Eropa telah menciptakan habitat yang dibutuhkan oleh nyamuk Aedes albopictus, yang dapat menyebarkan demam berdarah, malaria, dan virus Chikungunya. Nyamuk itu juga membawa virus West Nile, demam kuning, dan virus Zika.
“Mayoritas nyamuk tersebut menyebar ke bagian utara dan wilayah yang lebih tinggi, kendati teritori biasanya berada di sejumlah bagian lembap di area Mediterania. Spesies nyamuk pembawa penyakit lainnya juga menyebar,” kata ECDC.
Menurut laporan media, sejumlah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk tercatat hingga ke bagian utara jauh, yakni Denmark dan Swedia.
“Dalam beberapa tahun terakhir, kita telah menyaksikan penyebaran geografis spesies nyamuk invasif ke daerah-daerah yang sebelumnya tidak pernah terdampak di Eropa,” ujar Direktur ECDC Andrea Ammon.
“Jika hal ini berlanjut, kita akan mencatatkan lebih banyak kasus dan potensi kematian dari penyakit-penyakit seperti demam berdarah, Chikungunya, dan virus West Nile,” kata Ammon, seraya menambahkan bahwa beragam upaya harus difokuskan pada cara untuk mengendalikan populasi nyamuk, meningkatkan pengawasan, dan memperkuat langkah-langkah perlindungan diri.