Duta Damai Jatim Gaungkan Sekolah Damai: Pelajar Lamongan Siap Jadi Garda Terdepan Pencegah Konflik
Berita Baru, Lamongan – Duta Damai Dunia Maya BNPT Jawa Timur kembali menguatkan komitmennya dalam membangun generasi muda sebagai agen perdamaian melalui program unggulannya, Sekolah Damai. Kali ini, komitmen tersebut diwujudkan dalam kegiatan Sosialisasi Pencegahan Konflik yang diselenggarakan oleh Bakesbangpol Lamongan di Ruang Gajah Mada, Lantai 7 Gedung Pemkab Lamongan, Rabu (28/05).
Mengusung tema “Peran Pelajar sebagai Agen Perdamaian dalam Mewujudkan Generasi Emas”, kegiatan ini diikuti oleh 80 peserta dari kalangan pelajar SMA/SMK sederajat se-Kabupaten Lamongan. Duta Damai Jatim hadir sebagai salah satu mitra strategis sekaligus pemateri yang memperkenalkan konsep dan praktik nyata Sekolah Damai kepada para peserta.
Dalam sesi pembuka, peserta disuguhkan video profil Sekolah Damai, sebuah program inisiasi Duta Damai BNPT yang bertujuan menjadikan sekolah sebagai ruang aman, inklusif, dan bebas dari kekerasan maupun intoleransi. Moderator dari Duta Damai Jatim, Achmad Reza Rafsanjani, menyampaikan bahwa Sekolah Damai tidak hanya berbicara soal pengetahuan, tetapi juga soal pembiasaan nilai-nilai damai dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan sekolah.
“Pelajar hari ini bukan hanya belajar untuk sukses secara akademik, tetapi juga harus menjadi pionir dalam menciptakan ruang-ruang damai di sekitarnya. Sekolah Damai hadir sebagai solusi konkret untuk menjawab tantangan intoleransi, perundungan, dan potensi konflik sejak dini,” jelas Reza.
Program ini mendapatkan penguatan melalui materi dari berbagai narasumber seperti IPTU Edi Purwanto (Densus 88) dan IPTU Sukarman, SH (Polres Lamongan) yang menekankan pentingnya pelajar memahami bahaya radikalisme dan intoleransi digital. Sesi yang paling menyentuh adalah testimoni Arif Setyawan, eks napiter, yang berbagi kisah hidupnya agar para pelajar tidak salah langkah dan tidak mudah terpengaruh narasi ekstrem yang menyesatkan.
Dalam sesi tanya jawab, banyak peserta menunjukkan antusiasme dan ketertarikan terhadap gagasan Sekolah Damai. Beberapa bahkan menyampaikan keinginan agar sekolah mereka bisa menjadi pilot project dari program tersebut.
Duta Damai Jatim meyakini bahwa pelajar bukan hanya objek perlindungan, tapi subjek utama dalam kampanye perdamaian. Oleh karena itu, program Sekolah Damai terus didorong untuk diimplementasikan di berbagai daerah sebagai bagian dari strategi pencegahan konflik berbasis komunitas pendidikan.
Melalui kegiatan ini, Duta Damai BNPT Jatim berharap semangat perdamaian tidak hanya menjadi wacana, tetapi menjadi gerakan bersama yang nyata di sekolah-sekolah. Dengan dukungan pemerintah daerah, aparat keamanan, dan para pendidik, Sekolah Damai diharapkan menjadi fondasi kuat dalam membentuk generasi emas yang berpikiran terbuka, toleran, dan cinta tanah air.