Duka Piala Afrika 2022, 8 Penonton Tewas karena Berdesakan
Berita Baru, Yaounde – 8 penonton tewas karena berdesakan saat laga perempat final Piala Afrika 2022 (AFCON) yang mempertemukan tim tuan rumah Kamerun dan Komoro pada Senin (24/1) di Stadion Olembe di ibu kota Yaounde.
Selain 8 orang meninggal, 38 orang juga dilaporkan menderita luka-luka dalam insiden tersebut, menurut menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kementerian komunikasi Kamerun.
“Desak-desakan terjadi di pintu masuk selatan stadion sepak bola,” tambah pernyataan itu.
Kapasitas penonton Stadion Olembe berjumlah 60.000. Namun, penonton dalam pertandingan tersebut dibatasi karena aturan COVID-19 sebesar 60 persen untuk pertandingan biasa, dan 80 persen jika timnas Kamerun yang bertanding.
“Sambil menyambut antusiasme yang ditunjukkan oleh penduduk Kamerun sejak awal [turnamen], Pemerintah sekali lagi menyerukan rasa tanggung jawab, disiplin, dan kesadaran sipil untuk keberhasilan total perayaan olahraga besar ini, pada saat yang sama memberikan jaminan bahwa semua pengaturan yang diperlukan akan terus dilakukan untuk tujuan ini,” imbuh pernyataan tersebut.
Dalam laporan Al Jazeera yang sempat mewawancarai salah seorang penonton yang terjebak di luar stadion, Therese mengatakan orang-orang mulai saling dorong-mendorong hingga terjadi keributan untuk berebut masuk stadion.
“Kami sudah melalui pemeriksaan kesehatan dan menunggu di gerbang keempat,” katanya kepada Al Jazeera, Selasa (24/1). “Gerbang keempat dikunci dan orang-orang gelisah karena kami telah berdiri di sana untuk sementara waktu dan semakin dekat dengan kickoff.”
“Jadi ketika petugas keamanan mulai membuka gerbang, orang-orang mendorong mereka dan membukanya lebar-lebar. Dalam keributan itulah semuanya terjadi, karena semua orang ingin masuk pada saat yang sama, takut mereka [petugas keamanan] akan mengunci gerbang lagi.”
“Pada titik tertentu, saya tidak bisa merasakan kaki kanan saya karena saya berada di lantai. Orang-orang menarik rambut saya, leher saya,” tambah Therese, yang ditarik keluar dari kerumunan oleh teman-temannya.
“Ketika saya bangun, melihat orang-orang di tanah, beberapa tidak bergerak, tapi saya tidak bisa memastikan apakah mereka sudah mati.”
Dalam laga tersebut, Kamerun menang 2-1.
Dalam dorongan untuk meningkatkan kehadiran stadion, pemerintah mengumumkan pada 15 Januari bahwa sekolah dan pekerjaan di sektor publik akan ditutup pada pukul 2 siang pada hari pertandingan.
Ada juga laporan pejabat pemerintah yang membagikan tiket dan transportasi gratis untuk para penggemar yang ingin menghadiri pertandingan di stadion.
Kementerian Komunikasi menambahkan bahwa Presiden Paul Biya memerintahkan untuk mulai membuka penyelidikan.
Konfederasi Sepak Bola Afrika, CAF, mengatakan sedang “menyelidiki situasi dan mencoba untuk mendapatkan rincian lebih lanjut tentang apa yang terjadi”.