Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Dugaan Kebocoran Data, Tokopedia akan Bertemu Menkominfo

Dugaan Kebocoran Data, Tokopedia akan Bertemu Menkominfo



Berita Baru, Jakarta – Dugaan kebocoran data pengguna Tokopedia yang dijual ke situs gelap (darkweb) menghebohkan masyarakat Indonesia.

Menteri Komunisasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate akan melakukan pertemuan dengan startup unicorn tersebut pada hari ini, Senin (04/5).

“Terkait permasalahan ini, saya telah meminta Dirjen Aptika untuk memanggil Direksi Tokopedia agar memberikan penjelasan terkait hal ini. Pertemuan akan dilakukan Senin, tanggal 4 Mei,” ujar Johnny dalam keterangan tertulisnya.

Sebelumnya, Menkominfo meminta kepada Tokopedia agar melakukan investigasi internal dan segera mengambil langkah preventif guna menjamin keamanan data penggunanya.

Dugaan kebocoran data Tokopedia itu bermula dari kicauan akun Twitter Under The Breach. Mereka menemukan hacker yang menawarkan sebanyak 15 juga data pengguna Tokopedia.

Kemudian, isu tersebut direspon oleh Tokopedia. Pihaknya membenarkan adanya upaya pembobolan data penggunanya.

Tokopedia memastikan informasi penting pengguna, seperti password, tetap berhasil terlindungi lantaran terenkripsi.

Namun, menurut laporan terbaru Under The Breach serta temuan pengamat keamanan Vaksincom Alfons Tanujaya sebanyak 91 juta data pengguna Tokopedia dijual di situs gelap dengan harga USD 5.000 atau sekitar Rp 73 juta.

“Kami sudah bersurat dan berkoordinasi dengan Tokopedia. Tim teknis Kominfo sudah melakukan koordinasi teknis untuk menindaklanjuti adanya isu pembobolan data pengguna,” tutur Menkominfo.

Menurut Johnny, Kominfo telah meminta Tokopedia melakukan tiga hal untuk menjamin keamanan data pengguna.

Pertama, lanjut Johnny yang harus dilakukan Tokopedia segera melakukan pengamanan sistem untuk mencegah meluasnya data breach.

Kedua, memberitahu pemilik akun yang kemungkinan data pribadinya terekspos.

Ketiga, melakukan investigasi internal untuk memastikan dugaan data breach serta apabila telah terjadi, mencari tahu penyebab data breach tersebut.

“Kami, masih menunggu laporan tersebut selesai dibuat,” tuturnya.