Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Dua Korban Banjir Bandang Pasuruan Dikubur dalam Satu Liang Lahat
Foto: CNN Indonesia

Dua Korban Banjir Bandang Pasuruan Dikubur dalam Satu Liang Lahat



Berita Baru, Jakarta — Dua korban jiwa dalam banjir bandang Pasuruan di Dusun Genuk Watu, Desa Kepulungan, Kecamatan Gempol, Jawa Timur dimakamkan dalam satu liang lahat.

Kedua korban tersebut masing-masing bernama Sri Susminanti dan Nanda Zeni Sekar. Mereka dimakamkan di pemakaman umum desa setempat yang berjarak sekitar 100 meter dari tempat tinggal mereka.

“Dua orang korban itu ditemukan pagi tadi pukul 06.00 WIB dan pukul 07.30 WIB di dua lokasi berbeda,” terang Kepala Desa Kepulungan Didik Hartono, Kamis (4/2) di Pasuruan, sebagaiman dikutip langsung dari CNN Indonesia.

Setelah ditemukan, kata dia, kedua korban yang masih memiliki hubungan keluarga itu langsung disucikan dan disalatkan di mushala setempat. “Baru kemudian korban itu dimakamkan di pemakaman umum desa ini,” tururnya.

Penting diketahui, Banjir bandang melanda Pasuruan pada Rabu (3/2) petang kemarinnsetelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut. Banjir bandang itu mengakibatkan puluhan rumah rusak.

Dari sumber yang sama, tercatat ada enam rumah rata dengan tanah terseret banjir, sebelas rumah mengalami kerusakan berat dan 13 rumah mengalami kerusakan sedang.

Selain itu, lokasi banjir bandang yang berada di Jalur Surabaya-Malang sempat menimbulkan kemacetan, sebab banyak pengendara yang mengurangi kecepatan sekadar untuk melihat bekas banjir bandang.

Kemacetan diperparah dengan adanya satu buldozer yang dikerahkan untuk membantu proses pembersihan material longsor pada sisi jalan. Praktis aktivitas jalan dari Malang ke Surabaya cuma bisa digunakan satu lajur saja.

Sementara satu ekskavator juga dikerahkan di lokasi, tepatnya di atas rumah warga yang rata dengan tanah. Alat berat tersebut dipakai untuk memperlancar aliran sungai kecil yang ada di pemukiman warga.

“Dulunya desa ini merupakan aliran sungai, kemudian dibangun jalan Surabaya-Malang sehingga aliran sungai berbelok dari sisi barat jalan,” kata Didik Hartono kepada media.