Dorong Optimalisasi, BUMDes Kemantren Lakukan Studi Banding ke Malang
Berita Baru, Lamongan– BUMDes Sumber Makmur Desa Kemantren, Kecamatan Paciran, Lamongan Jawa Timur lakukan studi banding ke Kabupaten Malang Jawa Timur, Sabtu 26 Maret 2022. Direktur BUMDes Kemantren mengajak seluruh pengurus, pegawai BUMDes, dan perangkat Desa Kemantren.
Dalam keterangannya, Khoirul Fatih menyebut ada dua BUMDes yang menjadi tujuan lokasi studi banding. Pertama, BUMDes Amanah Desa Karangsuko, Pagelaran Malang, yang mengelola wisata alam Sumber Maron dan BUMDes Bejo Desa Sukolilo, Wajak, Malang, yang mengelola wisata alam Gentong Mas.
“Kegiatan studi Banding BUMDes Kemantren diisi dengan kegiatan sharing dan outbond yang dipandu oleh pengurus Bumdes Amanah Desa Karangsuko dan Bumdes Bejo Desa Sukolilo,” katanya, Minggu (27/3).
Menurut Khoirul Fatih studi banding ini di samping bertujuan membangun silaturahmi dengan BUMDes Amanah dan BUMDes Bejo, juga dalam rangka belajar tentang pengelolaan Badan Usaha Milik Desa yang baik dan berorientasi pada peningkatan kemandirian ekonomi masyarakat.
Ia menegaskan, sebagai Badan Usaha Milik Desa, BUMDes tidak hanya memiliki tugas dan fungsi optimalisasi usaha yang dimiliki pemerintah desa, namun memiliki tugas primer lain yakni menjadi wadah bagi peningkatan usaha mikro masyarakat.
“Untuk itu, belajar dari BUMDes lain sangat penting dilakukan, sebagai upaya belajar dan mendapat referensi yang lebih banyak yang kemudian dapat dijadikan bahan refleksi untuk memperbaiki BUMDes Kemantren kedepannya,” tutur Khoirul Fatih.
Alumnus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta itu mengatakan untuk mengembangkan BUMDes, dapat melakukan studi banding ke desa-desa yang pengelolaanya bagus. Studi banding dapat memicu minat pengembangan dengan mengambil pelajaran yang bermanfaat untuk kemajuan desa.
Ia menekankan bagi seluruh pengurus BUMDes Sumber Makmur Kemantren lebih kreatif, serta membuka diri untuk peluang kerjasama dengan desa lain yang lebih maju. “Sebab, kolaborasi dapat membuka networking yang lebih luas dan menguntungkan bagi Bumdes secara berkelanjutan,” imbuh Khoirul Fatih.
Sementara Joni, Kepala Desa Sukolilo menyampaikan, untuk membangun hal baru di desa banyak tantangan yang dihadapi, sehingga diperlukan kekompakan dari pemerintah desa bersama BUMDes guna mencapai target yang direncanakan.
“Merealisasikan inovasi baru tidak selalu mulus karena masyarakat memiliki pemikiran berbeda beda, namun selama itu untuk kepentingan banyak orang dan kemajuan desa harus tetap dilakukan,” sambung Joni.
Direktur Bumdes Amanah Karangsuko juga memberikan pesan, BUMDes harus dikembangkan untuk terus mendukung dan membantu perekonomian masyarakat. “Salah satu yang penting dilakukan BUMDes yakni memberikan lapangan kerja bagi masyarakat yang membutuhkan,” katanya.