Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Donald Trump
(Foto: reuters)

Donald Trump Klaim telah Bicarakan Masalah Minyak dengan Putin dan Raja Salman



Berita Baru, Internasional – Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) Kelompok dan sekutunya termasuk Rusia, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, telah mempertimbangkan pembatasan sebesar 15 juta hingga 20 juta barel per hari (bph), atau 15 persen hingga 20 persen dari pasokan global.

Berdasarkan laporan yang disusun oleh Steve Holland dan Jeff Mason dari Reuters, OPEC + menginginkan Amerika Serikat dan negara-negara lain untuk melakukan pemotongan juga dalam upaya mereka untuk menaikkan harga yang telah terpukul oleh wabah koronavirus.

Menanggapi desakan tersebut, Presiden AS Donald Trump mengaku telah berulang kali mengatakan bahwa produsen AS telah memangkas produksi sebagai respons terhadap pasar.

Reuters pada Jumat (10/4) juga menurunkan berita bahwa harga minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, anjlok 1,36 dolar AS atau 4,1 persen, menjadi 31,48 dolar AS per barel. Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), menyusut 2,33 dolar AS atau 9,3 persen menjadi 22,76 per barel dolar AS.

Donald Trump mengatakan pada hari Kamis bahwa ia memiliki percakapan yang baik dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Raja Salman dari Arab Saudi dan berharap bahwa OPEC dan negara-negara lain akan mengumumkan kesepakatan segera.

“Kami telah berbicara mengenai produksi minyak dan OPEC, dan mengupayakan agar industri kami bekerja dengan baik dan industri minyak melakukan lebih baik daripada yang dilakukannya sekarang”. Kata Trump.

Trump juga menjelaskan bahwa OPEC bertemu hari ini (Kamis_red.). Dia menyebut OPEC akan segera membuat kesepakatan, yang akan dia cari tahun secepatnya.

“Mereka mungkin akan mengumumkan sesuatu hari ini atau besok, dengan satu atau lain cara. Bisa jadi baik, bisa tidak begitu baik”. Kata Trump.

Presiden Trump mengatakan bahwa produksi minyak sudah terlalu banyak dan tidak ada yang tahu apa yang harus dilakukan dengan melimpahnya minyak mentah tersebut, karena dia juga mengatakan tempat penyimpanan sudah penuh. Mekipun begitu, Trump mengatakan bahwa dia ingin memastikan perusahaan energi A.S. tetap kuat.


SumberReuters