Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Doktor Mengabdi UB Lakukan Pelatihan Kriya Kayu Singosarian

Doktor Mengabdi UB Lakukan Pelatihan Kriya Kayu Singosarian



Doktor Mengabdi Universitas Brawijaya merupakan salah satu program unggulan kampus yang bertujuan untuk memberikan pendampingan kepada masyarakat yang disesuaikan dengan potensi masyarakat setempat serta relevan terhadap pengembangan ekonomi kreatif.

Doktor Mengabdi UB yang dilaksanakan di Pesantren Ishlahiyah Singosari ini mengangkat tema yang relevan dengan upaya Pemerintan Pusat yang menjadikan Singosari sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari yang diteken Presiden Jokowi dalam PP Nomor 68 Tahun 2019. 

Singosari menjadi salah satu bagian dari Kawasan Pariwisata dan Ekonomi unggulan Jawa Timur Bromo-Tengger-Semeru. Berdasarkan informasi pada laman resmi Kawasan Ekonomi Khusus, konsep KEK Singhasari fokus pada sinergi pengembangan pariwisata dengan platform economic digital. Konteks tersebut menjadi dasar Tim Doktor Mengabdi UB untuk dapat bersinergi dengan Pesantren Ishlahiyah sebagai mitra pengabdian untuk melaksanakan Pelatihan Kriya Kayu sekaligus

Digital Marketing yang dilaksanakan selama 4 hari (tanggal 10 hingga 13 Agustus 2021. Pesantren ini dinilai mempunyai aset tradisi, kebudayaan dan sumberdaya yang dapat dikembangan untuk menumbuhkan potensi ekonomi kreatif yang berbasis pada sejarah dan tradisi lokal, demikian yang disampaikan oleh Ketua Doktor Mengabdi, Mohamad Anas, pada saat acara pembukaan pelatihan kriya kayu di aula Pesantren Islahiyah Singosari Malang (10/08/21).

Dalam kesempatan yang sama, salah satu anggota Doktor Mengabdi, Nanang Bustanul Fauzi menggambarkan secara detail teknis pelaksanaannya. Secara detail, Pada materi orientasi kerajinan kriya kayu dan sejarah/ tradisi lisan dan ilmu, alat, dan bahan, peserta dikenalkan berbagai jenis kayu, potensi insutri kriya kayu, potensi industri berbasis sejarah dan tradisi lisan, serta tahapan produksi kerajinan kriya kayu. Berikutnya, peserta fokus untuk memproduksi kriya kayu Singosarian berbasis sejarah dan tradisi lisan.

Peserta memilih kayu, berlatih memotong kayu sesuai desain yang telah dibuat pada hari pertama, dan melakukan pengamplasan. Terakhir, peserta masuk pada proses lettersign dan penyematan ornament. Pada kegiatan ini, peserta mendapatkan materi dan sekaligus praktik lettering, CNC, pyrography, laser, string art, transfer foto, dan hot stamp. Setelah proses ini dilalui peserta melakukan  finishing dan melakukan presentasi karya yang meliputi kedetailan karya dan estimasi harga ketika mau dijual.

Pelatihan kriya kayu yang dilakukan di Pesantren Ishlahiyah Singosari ini dengan sasaran peserta yang terdiri dari santri, alumni, dan warga sekitar. Melihat minat dan antusiasme peserta dalam mengikuti pelatihan kriya kayu ini membuat Tim Doktor mengabdi harus menambah waktu sesi pelatihan.

Menurut Millatuz Zakiyah, anggota Doktor Mengabdi, pihaknya merasa bangga dengan suksesnya pelatihan ini yang tidak hanya bersifat seremonial semata tetapi justu telah betul-betul membekali santri dan masyarakat pesantren mempunyai skill dalam pembuatan kriya kayu yang berbasis sejarah dan tradisi lisan ini.

Rangkaian terakhir kegiatan pelatihan ini adalah pelatihan digital marketing untuk kerajinan nyang telah dihasilkan. Kegiatan ini dilaksankan secara daring pada hari Jumat, 13 Agustu 2021. Pada kegiatan ini, peserta diajari tentang konsep dasar marketing digital, mulai dari menentukan produk, harga produk, pangsa pasar, dan bagaimana memanfaatkan media sosial, marketplace, dan piranti digital lain untuk berwirausaha di masa pandemi, ujar Prima Zulvarina, yang juga sebagai anggota Doktor Mengabdi.

Di akhir kegiatan dan sekaligus penutupan acara, Ahsani F Rahman yang akrab disapa Gus Sani, salah satu Pengasuh Pesantren Ishlahiyah merasa sangat senang dengan pelatihan kriya kayu yang dilaksankan oleh Tim Doktor Mengabdi UB ini. Ia berharap kegiatan ini dapat memberi manfaat dan sekaligus ada rencana tindak lanjut yang dapat dikerjakan secara bersama-sama.