Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Dmitry Medvedev: Rusia akan Melakukan Segalanya untuk Mencegah Perang Dunia Ketiga dan Bencana Nuklir

Dmitry Medvedev: Rusia akan Melakukan Segalanya untuk Mencegah Perang Dunia Ketiga dan Bencana Nuklir



Berita Baru, Internasional – Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, mengatakan pada hari Minggu bahwa Rusia akan melakukan segalanya untuk mencegah perang dunia ketiga dan bencana nuklir. Sementara ketegangan global kemungkinan akan berlanjut tanpa batas waktu sampai Rusia menerima jaminan keamanan yang diperlukan.

Pada 3 Desember, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa arsitektur keamanan masa depan Eropa setelah penyelesaian damai di Ukraina harus mencakup jaminan keamanan untuk Rusia.

“Jika kami tidak menerimanya (jaminan keamanan yang sesuai), ketegangan akan berlanjut tanpa batas waktu. Dunia akan terus terhuyung-huyung di ambang perang dunia ketiga dan bencana nuklir. Kami akan melakukan segalanya untuk mencegahnya,” kata Medvedev dalam artikelnya untuk surat kabar Rusia Rossiyskaya Gazeta.

Politisi tersebut melanjutkan dengan mengatakan bahwa Rusia “tidak memiliki apa-apa” untuk dinegosiasikan dengan Barat karena kepercayaan telah dirusak dan peristiwa yang terjadi pada tahun 2022 menghilangkan kesempatan untuk mengadakan dialog berbasis kepercayaan.

Medvedev, seperti dilansir dari Sputnik News, menambahkan bahwa upaya NATO untuk memperluas wilayahnya ke arah timur adalah persiapan untuk berperang dengan Rusia.

Sebelumnya pada bulan Desember, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov, mengatakan bahwa Moskow masih siap untuk kembali membahas jaminan keamanan jika Barat tertarik.

Rusia merujuk proposalnya tentang jaminan keamanan ke Amerika Serikat dan negara-negara NATO lainnya pada Desember 2021. Dokumen tersebut mencakup jaminan bahwa NATO tidak akan memperluas lebih jauh ke timur, terutama mengacu pada potensi aksesi Ukraina, dan ketentuan tentang non-pengerahan senjata ofensif, termasuk yang berbasis nuklir. Negara-negara AS dan NATO mengatakan tuntutan Rusia mengenai perluasan aliansi tidak dapat dipenuhi karena blok tersebut berkomitmen pada kebijakan pintu terbukanya.