Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Dituding Menyebarkan Virus, Lembaga Penelitian di Wuhan Angkat Bicara
(Foto: Moeslim Choice)

Dituding Menyebarkan Virus, Lembaga Penelitian di Wuhan Angkat Bicara



Berita Baru, Internasional – Lembaga penelitian virus di Wuhan, China, membantah berbagai tudingan yang menyebut bahwa institusinya merupakan sumber epidemic wabah virus Corona.

Melalui sebuah pernyataan, Institut Virologi Wuhan menyangkal salah satu karyawannya adalah pembawa virus corona.

“Baru-baru ini ada informasi palsu tentang Huang Yanling, lulusan dari institut kami, yang mengklaim bahwa dia adalah pembawa virus corona (patient zero),” kata institut tersebut sambil menegaskan bahwa klaim itu tidak benar.

Institut Virologi Wuhan menyebut Huang merupakan seorang mahasiswi pascasarjana di lembaga itu sampai 2015 lalu. Setelah lulus, Huang dikabarkan meninggalkan Wuhan dan belum kembali sejak itu.

Institut tersebut juga menjelaskan bahwa Huang dalam kondisi sehat dan tidak didiagnosis virus corona. Sebagaimana diilansir dari South China Morning Post, Senin (17/2), hingga kini pihak berwenang China belum merilis identitas pasien pertama virus corona kepada publik.

Pejabat Kementerian Sains dan Teknologi China Wu Yuanbin menuturkan para peneliti dan pejabat Negeri Tirai Bambu meyakini bahwa virus corona kemungkinan berasal dari konsumsi hewan liar seperti kelelawar.

Pihak berwenang China meyakini bahwa epidemi yang telah menewaskan 1.770 orang di seluruh dunia itu berasal dari pasar makanan laut di Wuhan.
Kesimpulan itu didapat setelah petugas mengidentifikasi sekelompok pasien positif corona pada Desember lalu memiliki keterkaitan dengan pasar tersebut.

Namun, sejumlah pihak mengklaim kemunculan virus corona berkaitan dengan salah satu laboratorium negara di Wuhan.  Pasien pertama yang terjangkit virus corona di China juga tidak pernah mengunjungi pasar tersebut menurut sebuah penelitian jurnal medis The Lancet pada 24 Januari lalu.

Seorang spesialis penyakit menular Universitas Georgetown di Washington, Daniel Lucey, menuturkan ada kemungkinan virus corona “masuk ke pasar tersebut sebelum menyebar keluar dari pasar itu.”