Dituding Mengancam Keamanan Nasional, Huawei: Persaingan Pasar, Bukan Masalah Keamanan!
Berita Baru, Internasional – Pada hari Selasa (2/6), Wakil Presiden Huawei Technologies Victor Zhang mengecam sesi pertemuan Komite Pertahanan Inggris yang digelar pada hari yang sama. Pertemuan tersebut sebagian besar membahas dugaan akan adanya ancaman Huawei terhadap keamanan nasional Inggris.
Menurut Zhang, pertemuan komite tersebut hanyalah membahas keinginan Amerika Serikat (AS) untuk menciptakan perusahaan 5G buatan mereka sendiri yang dapat menyamai atau bahkan mengalahkan Huawei.
“Jelas, masalahnya adalah pasar. Dan bukan masalah keamanan,” tegas Zang, dikutip dari Sputnik.
Menurut Zhang, seperti halnya AS, Inggris juga tidak bisa memberikan bukti yang menunjukkan pelarangan Huawei dalam membangun jaringan 5G di Inggris adalah karena masalah keamanan. Sehingga, menurutnya, permasalahannya bukan keamanan, tetapi persaingan pasar.
Namun Zhang tak gentar dan menambahkan bahwa Huawei siap menyambut kompetisi atau persaingan pasar yang adil dan terbuka, karena mendorong inovasi dan menurunkan biaya untuk semua orang.
Zhang juga menyebutkan bagaimana komitmen Huawei kepada Inggris selama puluhan tahun.
“Selama 20 tahun terakhir, kami telah bekerja keras dengan para pelanggan dan mitra kami untuk membangun jaringan 3G dan 4G yang kuat dan aman di Inggris dan kami sekarang fokus untuk memberikan jaringan 5G ke standar yang sama tinggi. Ini penting untuk mencapai Target Broadband Gigabit pemerintah pada 2025,” pungkas Zhang.
Huawei Dapat Membahayakan Five Eyes
Selain menomentari pertemuan parlemen Inggris, Zhang juga mengecam salah seorang senator AS Tom Cotton yang turut serta dalam pertemuan itu dan menuduh Huawei dan Beijing dengan beragam tuduhan.
Salah satunya, dalam pertemuan itu, Cotton menuduh bahwa peralatan Huawei bisa membahayakan pasukan dan pesawat AS yang ditempatkan di Inggris di tengah konfrontasi Washington dengan Beijing di Pasifik.
“Saya berharap bahwa ketika pemerintah memperbaiki keputusannya, atau jika pemerintah tidak membalikkannya secara langsung, setidaknya keputusan itu akan memitigasi dan meminimalkan penggunaan teknologi Huawei, meletakkannya pada kerangka waktu yang lebih pendek,” ujar Cotton dalam pertemuan komite tersebut.
Selain Cotton, Mantan Ketua Komite Intelijen Dewan Perwakilan Rakyat AS Mike Rogers dan pensiunan Brigadir Jenderal Robert Spalding, mantan penasihat presiden AS Donald Trump, juga berbicara dalam pertemuan komite pertahanan Inggris mengenai dugaan konsekuensi geopolitik dari penggunaan peralatan telekomunikasi perusahaan China yang dapat membahayakan Five Eyes.
Dalam pertemuan komite itu, Anggota Parlemen juga memperkenalkan RUU baru mereka ke Kongres terkait larangan penyebaran pesawat tempur supersonik Lockheed Martin F-35A ke Inggris.
RUU tersebut berjudul Countering The Chinese Government and Communist Party’s Political Influence Act [S.480]. RUU itu disponsori oleh Sen Mark Rubio, seseorang yang telah berkampanye melawan Venezuela dan Kuba dalam beberapa tahun terakhir.
Anggota parlemen juga menyinggung terkait pertemuan Anggota G7 yang ditunda oleh Presiden Trump. Mereka menyarankan agar bisa menggunakan peralatan alternatif selain peralatan dari Huawei dengan meminta kerja sama dengan India, Korea Selatan dan negara-negara Eropa lainnya.
Latar Belakang Keputusan Inggris untuk Melarang Huawei dalam Membangun Jaringan IT di Inggris
Pada akhir Mei 2020, salah satu sumber anonim dari Whitehall menyatakan bahwa pemerintah Inggris dapat menghapus peran Huawei di Inggris pada tahun 2023. Namun hal itu sampai sekarang masih belum dikonfirmasi oleh pemerintah Inggris.
Sementara itu, National Cybersecurity Centre Inggris mengatakan akan menilai peran Huawei dalam infrastruktur telekomunikasi Inggris serta dampak dari kemungkinan penghapusan bertahap dari peralatan IT dari Huawei.
Di pihak lain, Downing Street menyetujui akan adanya peran Huawei dalam membangun peralatan IT Inggris dengan kapitalisasi pasar 35 persen pada akhir Januari. Namun pekan lalu pihaknya mengatakan bahwa pemerintah Inggris sedang “mencari pendatang baru” untuk bersaing dengan Huawei sebagai raksasa teknologi China.
Di samping itu, Washington dan Presiden Trump memperpanjang larangan pada Huawei, ZTE dan lebih dari 70 perusahaan teknologi China setahun lagi. Huawei bahkan sudah dilarang di AS dan memasukkan Huawei dalam daftar hitam karena dianggap mengancam keamanan nasional.
Meskipun sampai sekarang tidak memberikan bukti, para pejabat AS berulang kali menuduh Huawei berpotensi menggunakan peralatan 5G dan telekomunikasi untuk memata-matai negara-negara atas perintah pemerintah China. Beijing dan Huawei di pihak lain, berulang kali menyangkal klaim tersebut.