Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Ditjen KSDAE KLHK Jelaskan Kronologi Kebakaran TN Komodo

Ditjen KSDAE KLHK Jelaskan Kronologi Kebakaran TN Komodo



Berita Baru, Jakarta – Kebakaran padang savana di Taman Nasional (TN) Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Sabtu (7/8) lalu, diduga kuat karena cuaca panas dan kondisi padang rumput yang gersang. Petugas Balai Taman Nasional Komodo saat ini masih menyelidiki penyebab utama kebakaran savana di Laju Pemali tersebut.

“Peristiwa ini diduga kuat disebabkan oleh faktor alam karena kondisi cuaca di tempat kejadian perkara sangat panas dan gersang,” tulis keterangan resmi yang diterima CNNIndonesia.com dari Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) KLHK Wiratno, Selasa (10/8).

Balai TN Komodo menemukan tiga titik lokasi yang mengalami kebakaran. Insiden ini mulanya didapati oleh warga Labuan Bajo pukul 13.00 Wita, Sabtu (7/8). Warga melihat ada kepulan asap dan segera melaporkan ke Balai TN Komodo.

Tim dari Balai TN Komodo kemudian mendatangi lokasi bersama 18 orang relawan dan berupaya memadamkan api di tiga lokasi tersebut pukul 16.00 Wita. Api di titik kebakaran di bagian selatan dan utara baru padam pukul 00.05 Wita.

Sementara di bagian tengah api masih menyala, sehingga diterjunkan tim gabungan tambahan yang terdiri dari 55 orang. Api baru padam pukul 05.00 Wita dan tim baru bisa menyisir tempat kejadian perkara pukul 07.00 Wita.

Minta Diusut Tuntas
Secara terpisah, koalisi Kawan Baik Komodo meminta insiden kebakaran di TN Komodo diusut tuntas mengingat lokasi tersebut merupakan Situs Warisan Dunia. Mereka menilai penanganan kebakaran yang dilakukan tim di wilayah tersebut tidak baik.

“Publik perlu mengawasi proses penyelidikannya. Kami mengusulkan Kepala Balai TN Komodo diaudit/diperiksa: baik proses kerja sebelum kejadian maupun pd saat penanganan kebakaran,” tulis cuitan di akun Twitter @KawanBaikKomodo.