Disebut Sebagai Influencer, Faisal Basri Minta KSP Klarifikasi
Berita Baru, Jakarta – Penggunaan jasa influencer oleh pemerintah kembali mendapat sorotan dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi II DPR RI pada Kamis (3/9).
Sebagaimana dilansir oleh IDNTimes, Deputi V Bidang Politik, Hukum, Keamanan dan HAM Kantor Staf Presiden, Jaleswari Pramodhawardani, mengaku KSP sendiri pernah menggunakan influencer.
Menurutnya, fungsi influencer juga untuk memberikan masukan kepada pemerintah terkait berbagai kebijakan.
Ia menyebut salah satu nama tokohyang pernah menjadi influencer pemerintah adalah ekonom senior Faisal Basri.
“Kami perlu mendapatkan masukan-masukan terkait ekonomi dan sekaligus dalam percakapan, dalam diskusi itu kami juga menyampaikan program-program atau kebijakan-kebijakan presiden yang kemudian sesekali beliau menuliskan di Twitter-nya”. Tutur Jaleswari dikutip dari IDNTimes.
Pernyataan ini kemudian mendapatkan tanggapan oleh Faisal Basri. Ia menjelasakan bahwa dirinya tidak pernah menjadi influencer, dan tidak pernah menerima bayaran agar berkicau di twitter.
“Saya tidak pernah diminta dan memperoleh honor untuk jadi influencer agar berkicau di twitter atau media sosial lainnya. Membicarakannya pun tidak pernah”. Tulisnya dalam akun twitter @FaisalBasri pada Jumat malam (4/9).
Menyikapi hal itu Faisal Basri meminta kepada pihak KSP untuk memberikan klarifikasi.
“Mohon KSP mengklarifikasi, khususnya DR Jaleswari”. Pungkasnya.