Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Direktur Konten Detik.com: Saat Ini Newsroom di Persimpangan Jalan
Direktur Konten Detik.com, Alfito Deannova Ginting. (Foto: Tangkap Layar)

Direktur Konten Detik.com: Saat Ini Newsroom di Persimpangan Jalan



Berita Baru, Jakarta – Di tengah perkembangan teknologi yang cukup pesat, newsroom dihadapkan dengan media sosial yang kapan saja dan bahkan bisa lebih cepat memberikan informasi. Kondisi ini lantas membuat media arus utama berada di persimpangan jalan.

Hal itu disampaikan Direktur Konten Detik.com, Alfito Deannova Ginting dalam program Tadarus Jurnalistik bertajuk Manajaman Newsroom, yang digelar Lembaga Profesi Jurnalistik dan Kepenulisan PB PMII secaa daring, Kamis (6/4).

“Saat ini news room ada dipersimpangan jalan. Tidak pernah terjadi sebelum ini. Ketika ada pihak lain penyeimbang dari kuasa, atau mudah-mudahan saya tidak berlebihan mengatakan hegemoni dari daya pengaruh media kepada publik,” kata Alfito Deannova Ginting.

Alfito menjelaskan, periode 2000an awal internet yang ada hanyalah internet statistik. Saat itu sudah ada sosial media, namun tidak seperti saat ini yang sangat banyak. Selain itu juga mudah dan bebas diakses dengan adanya mobile.

“Kondisi ini seperti yang diramalkan steven jigen, sudah masuk peradaban atau era konvergensi. Kita tidak bisa lagi klaim punya platform di platform ini. Artinya, media pelan-pelan meninggalkan platform originalnya dan paltform otentiknya,” tuturnya. 

Menurut Alfito situasi multi platform inilah menjadi tantangan tersendiri bagi produk jurnalistik media arus utama. Karena harus berhadapan dengan media sosial dan bahkan banyak dari media arus utama mengambil konten-konten dari sosial media.

“Sulit kita kemudian menyebut media arus utama sebagai produsen jurnalistik. Disinilah media menghadapi tantangan yang sebelumnya tidak pernah terbayangkan. Bagaimana mereka harus tetap relevan dibandingkan dengan media sosial yang serba cepat,”

“Kalau media sosial lebih relevan dari media konvensional, orang mengatakan apa gunanya kami membaca koranmu, apa gunanya kami nonton tv-mu, apa gunanya kami membaca artikel di website, mendengar siaran radio, kalau semua itu sudah dapat dikonsumsi di sosial media? ini tangkatangan media arus utama,” tegasnya.