Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Ratna Juwita Sari
Ratna Juwita Sari, anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB), Daerah Pemilihan Tuban – Bojonegoro. (Foto: Istimewa)

Dinilai Positif, Ratna Juwita Minta Kemenperin Perluas Program Santripreneur



Berita Baru, Jakarta – Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) menggelar Rapat Dengar Pendapat dengan Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (Ditjen IKMA) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), pada Senin (31/1).

Program Santripreneur untuk 14 pondok pesantren dengan target penerima manfaat sebanyak 236 santri yang dipresentasikan oleh pihak Ditjen IKMA Kemenperin mempresentasikan mendapatkan apresiasi dan perhatian serius oleh anggota Komisi VII DPR RI tersebut.

Yaitu Ratna Juwita Sari, anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB), Daerah Pemilihan Tuban – Bojonegoro.

Ratna menilai positif dan mengapresiasi program santripreneur yang telah dijalankan oleh Ditjen IKMA Kemenperin sejak tahun 2013, dengan sasaran adalah pondok pesantren yang memiliki mata pelajaran kewirausahaan.

Meskipun begitu, Ratna masih memberikan catatan terhadap program tersebut karena jumlah sasaran penerima manfaatnya terlalu kecil, mengingat jumlah pesantren di Indonesia adalah 29.773 unit. Ia pun mengusulkan agar alokasi anggaran program Santripreneur ditingkatkan.

“Saya mengapresiasi program Santripreneur. Sayangnya, sempat dijelaskan bahwa program ini baru menyentuh 14 pesantren, dan 236 santri. Padahal di Indonesia ada 29.773 pesantren. Sehingga bisa lah alokasinya diperbanyak,” ungkap Ratna merespon paparan Dirjen IKMA Kemenperin.

Menurut Ratna, penambahan anggaran untuk program Santripreneur akan dapat mempercepat terwujudnya kemandirian pesantren, sehingga dampaknya juga dapat menciptakan kemandirian umat secara keseluruhan.

Dikonfirmasi setelah RDP, Ratna membenarkan jika dirinya mengapresiasi program Santripreneur yang diinisiasi oleh Ditjen IKMA Kemenperin.

Politisi perempuan muda asal Tuban tersebut bahkan menyebut program tersebut keren, karena mendukung kemandirian pesantren dan santri di Indonesia.

“Program ini diberikan khusus untuk Pondok Pesantren yg punya mata pelajaran kewirausahaan. Untuk mensupport gerakan Pesantren mandiri, keren banget ya,” tutur Ratna lugas.