Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

HMPB
Salah satu demonstran membentangkan poster bertulisan “Pecat Kapolres Bangkalan”. (Foto: doc. HMPB)

Dinilai Gagal Tangani Begal, HMPB Desak Kapolres Bangkalan Mengundurkan Diri



Berita Baru, Bangkalan – Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Bangkalan (HMPB) mendesak Kapolres Bangkalan AKBP Alith Alarino mengundurkan diri dari jabatannya karena dinilai telah gagal menangani maraknya begal yang meresahkan masyarakat di Bangkalan.

Hal itu di ungakap Ketua HMPB, Abdul Hakim saat mengelar aksi damai dan diam di depan Kartor Polres Bangkalan, pada Kamis (14/10). “Banyangkan, masyarakat Bangkalan tidak enak tidur, tidak enak makan karena menjaga motornya, takut dibegal,” kata pria yang akrab disapa Hakim itu, kepada Beritabaru.co.

Hakim mengaku, pihaknya banyak menerima aduan dari masyarakat terkait meningkatnya kriminalitas di bumi Bangkalan. “Kepolisian mulai dari Polsek dan Polres Bangkalan, yang lebih asik hadir acara seremonial semata. Bahkan, kami dapat aduan maling sudah ditangkap dapat dikeluarkan,” ujar hakim.

Menurut Hakim, situasi tersebut yang membuat HMPB tergerak untuk aksi damai guna mengingatkan fungsi, wewenang dan tugas Kepolisian.

“Di musim pandemi kriminalitas sangat meningkat, pencurian motor, pembobolan emas, pembunuhan, kasus yang mangkrak. Dalam keadaan seperti ini kepolisian harus hadir untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat,” tegas lulusan Hukum Pasca Sarjana UGM itu.

Hakim juga menyampaikan bahwa aksi damai HMPB dengan seragam serba hitam menandakan keprihatinan atas kinerja Kapolres Bangkalan yang gagal dan mandul dalam menjalankan tugasnya.

“Solusinya, fungsikan Kamtibmas di Kapolsek. Kedua, evaluasi kinerja semua Kapolsek. Ketiga, kumpulkan para tokoh untuk mencari solusi. Keempat, Kaplores harus lebih sigap dan tanggap dalam menghadapi kriminalitas,” harap Hakim.

Sementara, Oktavian Ismail Johansyah salah seorang massa aksi mengaku mendapat tindakan represif dari oknum polisi di lapangan. “Yang jelas dari awal kami sudah tegaskan bahwa ini adalah aksi damai,” katanya.

“Tapi aksi dinodai dengan tindakan menarik baju saya secara kasar oleh polisi yang bernama Bagus W. dengan sangat arogan, ini menciderai marwah polisi sebagai pengayom dan pelindung masyarakat,” ungkap Oktavian.

Menanggapi hal itu, Skretaris HMPB Supriadi menyesalkan ada tindakan kasar oknum kepolisian tersebut. Ia menilai apa yang dilakukan oleh oknum polisi itu memalukan dan sudah mencederai nama baik polres Bangkalan.

“Karena itu sudah keluar dari fungsi kepolisian yang seharusnya polisi mengayomi, melindungi, bukan malah mendiskriminasi. Saya harap oknum yang bersangkutan bisa di tindak sesuai perbuatannya, karena itu sudah mencederai nama baik kepolisian,” tukas Supriadi.