Diduga Melakukan Penyelundupan Bahan Bakar, Iran Cegat Kapal Berbendera Panama
Berita Baru, Internasional – Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC) cegat kapal berbendera Panama yang diketahui membawa lebih dari 300.000 liter (79.251 galon) bahan bakar selundupan, seperti dilaporkan oleh kantor berita Fars pada hari Jumat (20/11).
Laporan tersebut tidak merinci kewarganegaraan awak kapal tersebut, hanya merinci ada 10 orang di dalamnya.
Seperti mengutip laporan dari Sputnik News, Sabtu (21/11), ini bukan kali pertama Iran menyita kapal minyak asing. Pada tahun 2019 beberapa insiden serupa dilaporkan terjadi di perairan Teluk Persia, menyita kapal yang diduga milik Arab Saudi, UEA, Norwegia, Jepang, dan negara lain.
Sebagai negara yang kaya akan minyak, Iran sering menyita kapal-kapal asing yang diduga melakukan penyelundupan bahan bakar. Ia secara hati-hati mengawasi perairan Teluk Persia untuk mencegah terjadinya penyelundupan bahan bakar.
Insiden terbaru, IRGC dilaporkan menangkap sebuah kapal yang di dalamnya terdapat 16 awak Malaysia pada Desember 2019, tetapi tidak jelas bendera mana yang berkibar pada kapal tersebut.
Pada Juli 2019, Teheran menyita kapal tanker minyak berbendera Inggris Stena Impero, dengan tudingan bahwa mereka telah mengabaikan peraturan keselamatan, mematikan peralatan komunikasinya dan menabrak kapal penangkap ikan Iran. Penyitaan tersebut mengakibatkan perselisihan diplomatik dengan London, karena kedua negara saling menuduh adanya “pembajakan” karena Inggris sebelumnya menangkap kapal Iran di Gibraltar. Akhirnya, kedua kapal itu dibebaskan.
Ketegangan di kawasan Teluk akhir-akhir ini tinggi karena Amerika Serikat memperketat sanksi terhadap Iran, dengan Washington menyalahkan Teheran karena menangkap beberapa kapal tanker di Teluk pada Mei dan Juni 2019 – sesuatu yang dibantah oleh Republik Islam.
Menurut penilaian media Iran, yang dikutip oleh Reuters, diperkirakan 10 juta liter bahan bakar diselundupkan setiap hari.