Didominasi Perbukitan, Desa Srimulyo Bangkit dengan 19 Wisata Alam
Berita Baru, Jakarta – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar terus mendorong inovasi dan kreativitas dari warga desa untuk tak menyerah dengan kondisi alam. Warga Desa Srimulyo, Piyungan, Bantul Yogyakarta contohnya, meski wilayahnya didominasi perbukitan tetapi mampu disulap menjadi berbagai objek wisata alam menarik.
“Saya memberikan penghargaan khusus kepada Desa Srimulyo sebagai desa yang memiliki destinasi desa terbanyak se-Indonesia. Ada 19 destinasi wisata alam yang dikelola dan dikembangkan BUM Desa dan telah berhasil menarik simpati para wisatawan baik lokal maupun mancanegara,” ujar Abdul Halim Iskandar saat meresmikan GOR milik Desa Srimulyo, Yogyakarta, Sabtu (4/12).
Dia mengatakan wilayah perdesaan memang begitu beragam. Ada yang berada di pinggir laut, di tengah rawa, hingga di Kawasan pegunungan. Situasi tersebut terkadang memunculkan tantangan besar bagi perangkat desa dan warga desa untuk mengembangkan potensi wilayahnya.
“Dibutuhkan kreativitas dan inovasi dari perangkat desa maupun warga desa agar kondisi-kondisi tak ideal tersebut bisa dikelola bahkan menjadi daya tarik yang membedakan dengan wilayah lain. Di situasi tidak ideal ini, Desa Srimulyo menjadi contoh bagaimana kondisi tidak ideal wilayah justru bisa dikelola menjadi daya tarik wisata,” katanya.
Gus Halim–sapaan akrab Abdul Halim Iskandar–mengungkapkan ada 19 desa wisata di Desa Srimulyo yang cukup menarik. Di antaranya Bukit Bintang, Gunung Wangi, Taman Tempuran Cikal, Wisata Watu Amben, Taman Wisata Batu Kapal, Gunung Bangkel, dan Bukit Tompak. Selain itu ada Situs Payak Bantul, Taman Nggirli Bintaran, Teratai Biru Kali Opak, Gerbang Banyu Langit dan lainnya.
“Berbagai objek wisata ini jika tidak ada inisiatif dan kreatifitas dari warganya tentu hanya sebatas perbukitan biasa saja,” katanya.
Mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini mengungkapkan Kemendes PDTT saat ini sedang menyiapkan platform promosi dan pemanfaatan desa wisata. Dengan platform itu disiapkan untuk mempermudah calon wisatawan sekaligus untuk menarik investor yang ingin berinvestasi di bidang wisata.
“Nanti ini bisa dimanfaatkan oleh siapapun yang ini tahu desa wisata seperti di Desa Srimulyo ada wisata ini dan itu,” katanya.
Gus Halim juga mengaku terinsipirasi dari kreatifitas Desa Srimulyo yang telah menciptakan lagu mars desa. Menurutnya Desa Srimulyo adalah satu-satunya desa yang di Indonesia yang memilki lagu mars. Mars itu bukan sekedar lagu dan musik yang diputar setiap acara melainkan mengandung makma dan magic untuk memicu menumbuhkan semangat warganya untuk ikut terlibat dalam pembangunan desa.
“Kalau warga hafal mars desa itu menunjukkan memiliki sense of belonging atau rasa kepemilikan yang tinggi terhadap desa, kalau warga sudah memiliki rasa kepemilikan yang tinggi pasti desa itu akan maju,” katanya.
Gus Halim pun berencana menggelar lomba cipta lagu mars desa se-Indonesia. Harapannya semua desa di Indonesia mempunyai mars yang akan memicu semangat warganya masing-masing.
“Kami berharap dengan adanya lagu mars desa, semua warga desa bangga dengan desanya masing-masing,” pungkasnya.