Diaspora Indonesia Gencar Promosikan Bahasa dan Budaya Nusantara di Australia
Berita Baru, Jakarta – Diaspora Indonesia di Australia terus berupaya mempromosikan bahasa dan budaya Nusantara. Sebagaimana yang dilakukan komunitas Indonesia-Canberra, yaitu dengan menggunakan bahasa Indonesia di sejumlah pertemuan, meski banyak anggotanya adalah orang Australia.
Hal itu disampaikan Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Australian Capital Territory Kristian Z. Octavianus dalam diskusi ‘Peran Diaspora Pemuda dan Mahasiswa dalam Promosi Bahasa dan Budaya Indonesia di Australia’.
“Saya kenalkan makanan Indonesia kepada siswa tentara Australia sambil menjelaskan bahasa Indonesia. Mereka suka sekali,” kata Kristian seperti dikutip dalam rilis pers KBRI Canberra, Jumat (28/10).
Ia menekankan agar pemuda Indonesia di Australia bergaul lebih banyak dengan orang Australia, sehingga mendapat lebih banyak kesempatan untuk mengenalkan bahasa dan budaya Indonesia.
“Seperti siswa tentara yang saya jumpai. Ternyata mereka sangat suka gado-gado. Dari situ, mulailah saya menjelaskan bahasa Indonesia ke mereka,” jelas Kristian.
Dalam sambutan diskusi yang digelar untuk memperingati Sumpah Pemuda itu, Atdikbud KBRI Canberra Mukhamad Najib mengajak pelajar Indonesia untuk mendorong penggunaan bahasa Indonesia secara internasional, sesuai Undang-undang Nomor 24 Tahun 2009.
“Pasal 44 UU No.24 Tahun 2009 mengamanatkan agar pemerintah meningkatkan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional secara bertahap, sistematis dan berkelanjutan,” kata dia.
Upaya itu, lanjut Najib, perlu didukung oleh peran diaspora pemuda dan mahasiswa Indonesia di Australia.
“Jadi, kalau tahun 1928 kita sepakat menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, marilah hari ini kita bersepakat untuk mendorong internasionalisasi bahasa Indonesia, khususnya di Australia ini,” ujar Najib.
Diskusi yang digelar secara daring dan luring itu juga mengundang narasumber lain, yaitu pengajar senior Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) Canberra Amrih Widodo, Ketua PPI ANU Riandy Laksono, Ketua PPI University of Canberra Tyrone Raul, dan Director National Australia Indonesia Language Awards (NAILA) Adeline Tinessia.