Diancam China, Australia Tegaskan Tak Akan Takut
Berita Baru, Internasional – Perdana Menteri Australia, Scott Morrison menegaskan bahwa Australia tidak takut oleh ancaman ekonomi dari China.
Hal tersebut disampaikan Morisson setelah China mengancam akan melarang wisatawan dan pelajar mereka memasuki Australia.
Dilansir Beritabaru.co dari AFP yang dikutip CNN, pada Kamis (11/6), Beijing mengeluarkan peringatan yang meminta warga mereka menghindari Australia karena khawatir akan rasisme yang menargetkan etnis Asia selama pandemi virus corona (Covid-19).
Sengketa diplomatik tersebut merupakan konflik yang telah lama terjadi antara Australia dan China. Namun, Morrison menepis tuduhan perlakuan rasial terhadap orang China dan menyebutnya sebagai sampah.
“Ini pernyataan konyol dan ditolak. Kami memiliki hubungan perdagangan yang penting dengan China dan saya ingin melihat (hubungan) itu berlanjut,” kata Morrison.
Namun, lanjut Morisson, pihaknya tidak akan terintimidasi oleh ancaman atau memperdagangkan nilai-nilai sebagai tanggapan terhadap paksaan dari pihak manapun.
Sebelumnya, kkomisi anti-diskriminasi New South Wales melaporkan selama pandemi, rasisme terhadap orang Asia dilaporkan meningkat.
China membenarkan peringatan rasialisme ini dalam sebuah briefing, dengan mengatakan bahwa itu didasarkan pada sejumlah besar fakta.
“Saya tidak tahu dari mana paksaan pemimpin Australia itu berasal. Kami menyarankan Australia untuk menghadapi masalah, merenungkannya sendiri, dan mengambil langkah konkret untuk melindungi keselamatan dan hak-hak warga negara China di Australia,” ujar juru bicara kementerian luar negeri Hua Chunying.
Beberapa waktu terakhir ini, Australia membuat China geram, pasalnya Australia memimpin seruan penyelidikan internasional tentang asal-muasal dan penanganan pandemi virus corona di China.
Setelah seruan tersebut, duta besar China di Canberra mengancam memboikot produk-produk Australia dan dibuktikan dengan pelarangan impor daging sapi.