Di Medan Perang atau Meja Perundingan, Turki Siap Berikan Solidaritas Penuh untuk Azerbaijan
Berita Baru, Internasional – Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, menyatakan pada Selasa (29/9), bahwa Ankara siap memberi solidaritas penuh untuk mendukung Azerbaijan baik dalam ranah negosiasi atau di medan perang, mengingat eskalasi Nagorno-Karabakh yang terus berlanjut hingga kini.
“Kami ingin masalah (Nagorno-Karabakh) diselesaikan secara kardinal. Kami telah melakukan banyak upaya untuk melakukan ini, tetapi semuanya sia-sia. Kami selalu berada di samping Azerbaijan – baik di medan perang maupun di meja perundingan. Kami akan melanjutkan solidaritas ini,” kata Cavusoglu kepada wartawan Ankara setelah mengunjungi Kedutaan Besar Azerbaijan.
Menurut Mevlut, seperti dilansir dari Sputnik News, masyarakat dunia telah keliru menempatkan Azerbaijan dan Armenia sebagai dua negara yang sama dalam konflik yang sedang berlangsung.
“Kami memberitahu seluruh dunia: Azerbaijan dan Armenia bukanlah hal yang sama. Kami semua bersama-sama mendukung integritas teritorial Ukraina dan Georgia. Tapi Azerbaijan disamakan dengan Armenia, yang menduduki tanahnya. Ini tidak bisa diterima,” kata menteri Turki itu.
Pada 27 September, Baku mengumumkan serangan balasan di Nagorno-Karabakh, mengutip dugaan serangan dan pelanggaran oleh pihak Armenia di sepanjang garis kendali. Yerevan juga menuduh Baku menyerang pasukannya dan memerintahkan mobilisasi penuh, sementara Azerbaijan mengerahkan sebagian pasukannya.
Nagorno-Karabakh, sebuah otonomi mayoritas Armenia, telah secara resmi memproklamirkan teritorialnya hingga menjadi sebuah wilayah yang disebut Azerbaijan Soviet pada tahun 1991. Konflik besar antara Baku dan Yerevan di wilayah itu terjadi hingga tahun 1994, ketika kedua pihak sepakat untuk memulai pembicaraan damai yang dimediasi oleh OSCE Minsk Group