Dewan Liga Arab Menuntut Penghentian Segera Permusuhan di Sudan
Berita Baru, Internasional – Pada Minggu (16/4) Dewan Liga Arab menuntut penghentian segera permusuhan di Sudan pada pertemuan darurat perwakilan permanen.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan pada pertemuan tersebut, Dewan Liga Arab “telah menuntut penghentian segera permusuhan dan memperingatkan terhadap eskalasi kekerasan di negara tersebut.”
Seperti dilansir dari Sputnik News, Liga Arab siap melakukan segala upaya untuk membantu Sudan mengakhiri krisis sesuai dengan kepentingan rakyat Sudan, tambah pernyataan itu.
Sebelumnya pada Minggu, pertemuan darurat Dewan Liga Arab berlangsung di tingkat perwakilan tetap atas permintaan Mesir dan Arab Saudi dengan tujuan membahas situasi di Sudan, di mana bentrokan bersenjata terus berlanjut sejak Sabtu.
Sementara itu, tentara reguler Sudan memberikan persetujuannya pada Minggu atas proposal PBB untuk membuka koridor kemanusiaan selama tiga jam di tengah bentrokan dengan kelompok paramiliter yang dikenal sebagai Pasukan Dukungan Cepat (RSF).
Misi Bantuan Transisi Terpadu PBB di Sudan (UNITAMS) mengatakan Panglima Angkatan Bersenjata Sudan Jenderal Abdel Fattah Al Burhan dan Komandan RSF Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo telah “menyetujui proposal … untuk berkomitmen pada jeda sementara dalam pertempuran atas dasar kemanusiaan hari ini dari pukul 16:00-19:00 hari ini.”
Pada hari Minggu, presiden Mesir dan Sudan Selatan berbicara melalui telepon dan menyatakan kesiapan mereka untuk menengahi pihak-pihak yang berkonflik di Sudan.
Bentrokan antara tentara reguler Sudan dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) pecah pada hari Sabtu, dengan pusat gempa di ibu kota Sudan, Khartoum. Pasukan pemerintah menuduh RSF melakukan pemberontakan dan melancarkan serangan udara ke pangkalan mereka. RSF mengklaim kendali atas istana presiden di Khartoum dan bandara di Khartoum dan Merowe. Tentara nasional membantah pengambilalihan istana presiden. Pada Sabtu malam, Panglima Angkatan Bersenjata Sudan Abdel Fattah Al Burhan mengeluarkan keputusan untuk membubarkan RSF.
Bentrokan bersenjata berlanjut hingga Minggu. Program Pangan Dunia PBB (WFP) telah mengumumkan penangguhan sementara operasi di Sudan setelah kematian tiga karyawannya dalam kekerasan dan kerusakan kritis yang terjadi pada salah satu pesawatnya.