Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Deutsche Bank

Deutsche Bank Potong 18.000 Pekerjaan di 2022



Beritabru.co, Internasional– Anak perusahaan Deutsche Bank Jepang (Deutsche Securities) akan menarik diri dari penjualan dan perdagangan saham di seluruh wilayah Asia-Pasifik. Hal itu sebagai bagian dari restrukturisasi besar-besaran pemberi pinjaman. Deutsche Bank Pusat (Jerman) menyebutnya restrukturisasi itu sebagai “transformasi radikal,” kata juru bicara perusahaan.

Dilansir dari Nekkei, Deutsche Bank berusaha untuk menutup penurunan harga sahamnya dengan memotong 18.000 pekerjaan di seluruh dunia pada tahun 2022, terhitung 20% ​​dari total bankir. Pemotongan akan berpusat pada operasi perbankan investasi yang fluktuatif, yang belum menghasilkan cukup laba untuk antisipasi terhadap resiko.

Juru bicara Jepang menolak untuk memberikan secara spesifik jumlah pemutusan hubungan kerja dalam bisnis saham serta waktu penarikan total. Ia mengatakan perusahaan akan melanjutkan bisnis obligasi, operasi penasehat valuta asing dan merger dan akuisisi.

“Kami mempertahankan hubungan global utama di AS, Eropa dan Asia, klien korporat yang sangat penting bagi kami,” katanya.

Deutsche Bank pada hari Minggu mengumumkan akan melakukan pengurangan gaji global utama, menjatuhkan penjualan ekuitas dan bisnis perdagangan. Mereka juga mengatakan akan mengikat aset senilai 74 miliar euro ($ 83 juta) dari operasi perbankan.

Deutsche Bank telah secara aktif membangun segmen perbankan investasinya, termasuk perdagangan sekuritas sejak akuisisi Bankers Trust pada tahun 1998 sebesar $ 10 miliar. Pelonggaran kuantitatif yang berkepanjangan oleh Bank Sentral Eropa telah merugikan pemberi pinjaman, karena suku bunga ditahan.

Bloomberg juga melaporkan bahwa Deutsche Bank berencana akan menutup sebagian besar bisnis ekuitasnya di wilayah Asia-Pasifik, dengan usaha tersebut tersebut diharapkan dapat menghentikan perdagangan ekuitas tunai, penelitian ekuitas dan kemungkinan penjaminan penawaran umum perdana. Namun demikian, ia tetap dapat mempertahankan bisnis pinjaman marjinnya.

Penulis : Nafisa Fiana
Sumber : Nikkei