Detail Sejarah ‘Snowdrop’ Dinilai Kurang Tepat, 34 Akademisi Tulis Surat Terbuka pada Disney+
Berita Baru, Entertainment – Serial Snowdrop kembali mendapatkan perhatian, kali ini dari sejumlah profesor dan akademisi Korea. Pasalnya, mereka menganggap perlu ada kecermatan dalam memeriksa referensi yang digunakan dalam drama ini.
Seorang Asisten Profesor Ilmu Korea di Institut Teknologi Georgia, Bae Keung-yoon, membagikan surat terbuka yang mereka tulis melalui akun Twitter @kbae38. Surat ini ditujukan pada Luke Kang selaku Presiden Walt Disney untuk wilayah Asia Pasifik.
Ia menulisnya bersama para profesor, asisten profesor, dan kandidat Ph.D. di bidang Studi Korea, Studi Asia Timur, Hubungan Internasional, Bahasa, dan Budaya, dan lain-lain.
Dalam suratnya itu, sebanyak 34 akademisi meminta perusahaan Disney selaku distributor untuk mempertimbangkan ulang dampak Snowdrop, mengingat drama ini disiarkan melalui platform dengan jangkauan internasional yang luas. Mereka mengkhawatirkan, adanya detail sejarah yang kurang solid menjadikan drama ini disalahartikan.
Menurut Bae Keung-yoon, ada bagian yang tak bisa begitu saja dibiarkan dalam drama ini, kaitannya dengan sejarah pejuang demokrasi Korea Selatan.
Maka melalui surat itu, para akademisi menghimbau Luke agar “mencari ahli — ada banyak, ahli sejarah Korea modern yang berkualifikasi baik di Korea dan di seluruh dunia — untuk memeriksa dengan cermat referensi sejarah yang dibuat dalam pertunjukan (serial Snowdrop).”
Mereka juga memohon platform Disney+ untuk mempertimbangkan bahwa detail sejarah yang termuat dalam serial ini ditayangkan melalui platform yang audiesnya begitu luas, sehingga menimbulkan kekhawatiran dari banyak pihak.
Snowdrop kisruh sejak awal
Dalam tweet-nya, Bae Keung-yoon menitikberatkan pada pengenalan karakter di drama tersebut. “Secara khusus pengenalan karakter [Snowdrop] berisi perbandingan kesamaan antara karakter ‘Eun Chang-soo’, ayah protagonis wanita, dan Park Jun-byeong, orang yang nyata dan salah satu penghasut Pembantaian Gwangju, Komandan Divisi 20,” tulisnya.
Sebelum ini, Snowdrop menimbulkan kontroversi yang signifikan sejak diputar pada 18 Desember lalu. Warga Korea bahkan memboikot sponsor serial ini dan mengajukan petisi kepada Blue House untuk menghentikan siaran Snowdrop. Meski JTBC telah merespon dengan merilis pernyataan tentang “kesalahpahaman” mengenai serial tersebut, upaya untuk menghentikannya masih berlanjut.
Untuk membaca lebih utuh surat terbukanya, klik tautan berikut ini.