Desa Payudan Dundang Susun Rencana Aksi Desa Damai bersama Wahid Foundation
Berita Baru, Sumenep – Pasca mengikuti training penguatan kapasitas oleh Wahid Foundation pada 26-28 Februari lalu di Surabaya, Desa Damai Payudan Dundang Kabupaten Sumenep menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama elemen masyarakat lainnya untuk menyusun Rencana Aksi Desa (RADES) Desa Damai untuk mengimplementasikan nilai-nilai dan prinsip-prinsip perdamaian dan berkeadilan gender pada Rabu (17/3).
Dalam kesempatan itu, Sekretaris Desa Damai Payudan Dundang Muchlis saat memberikan sambutan berharap dengan adanya FGD itu dapat membangun masyarakat yang sejahtera, aman, dan damai.
“Dengan adanya Pokja ini, saya harap bisa menambah gagasan dan pandagan- pandangan ke depan untuk membangun masayarakat yang sejahtera, aman, damai, lahir dan batin,” tutur Muchlis.
Sementara itu, Program Officer Wahid Foundation Fanani, menjelaskan pentingnya terlaksananya penyusunan RADES tersebut. Menurutnya, Rencana Aksi Desa selaras dengan Rencana Aksi Nasional Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan dan Anak dalam Konflik Sosial Tahun 2014-2019 (RAN P3AKS) dan juga Rencana Aksi Nasional Penanggulangan dan Pencegahan Eksremisme Kekerasan (RAN PE) yang mengarah pada Terorisme.
Selain itu, lanjut Fanani, terlaksananya Program Desa Damai di Desa Payudan Dundang dan dua desa lainnya di Malang dan Batu diharapkan menjadi pelopor bagi desa lainnya di Jawa Timur.
“Harapannya tiga desa ini bisa menjadi pelopor di antara desa-desa yang lain,” katanya memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan FGD tersebut.
Iajuga mengatakan bahwa Wahid Foundation akan mendorong pemerintah setempat melaksanakan program yang sama.
“Nanti kita akan ada diskusi dengan dinas pemerintahan terkaitm, bahwa desa ini sudah melaksanakan rencana aksi nasional yang ada di pusat melalui RADES. Syukur-syukur, nanti bsia bareng dengan yang di Malang dan Batu. kita suarakan saru provinsi dan akhirnya bisa menjadi inspirasi untuk pemerintah provinsi untuk melaksnakan aksi semacam ini di seluruh desa di Jawa Timur,” pungkasnya.
FGD yang berlangsung dari Rabu pagi hingga sore tersebut menurut ulfa, Fasilitator perwakilan Wahid Foundation di Sumenep, telah menghasilkan beberapa poin. Di antaranya adalah pencegahan penggunaan narkoba di kalangan anak muda, pencegahan pernikahan dini, deteksi konflik sosial dan kegamamaan, dan juga edukasi tentang pentingnya penggunaan teknologi.
Pada Desember 2017 silam, Desa Payudan Dundang resmi mendeklarasikan diri sebagai Desa Damai dalam Program Desa Damai Wahid Foundation. Program Desa Damai ini merupakan sebuah program yang mengedepankan mekanisme komunitas yang responsif gender untuk mempromosikan komunitas yang damai dan keadilan gender di desa atau kelurahan.