Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Demo Paspor Vaksin di Paris Chaos, Polisi Tembakkan Gas Air Mata

Demo Paspor Vaksin di Paris Chaos, Polisi Tembakkan Gas Air Mata



Berita Baru, Paris – Polisi menembakkan gas air mata ke arah para pengunjuk rasa di Paris di tengah bentrokan sengit pada demonstrasi menentang paspor vaksin COVID-19.

Para pengunjuk rasa berbaris di ibukota Prancis untuk menyuarakan ketidaksenangan mereka pada pengenalan izin vaksin yang rencanya akan berlaku mulai 9 Agustus.

Izin tersebut berdasarkan undang-undang disahkan pada hari Rabu (28/7) kemarin, yang di dalamnya untuk melakukan perjalanan akan diminta bukti vaksinasi, surat keterangan sehat, atau tes negatif COVID-19 untuk berbagai skenario.

Aturan termasuk makan di kafe, naik kereta atau naik pesawat.

Menurut laporan dari Skynews, setidaknya empat unjuk rasa telah berlangsung di Paris sejak hari Sabtu (31/7) kemarin, serta sejumlah protes lainnya di seluruh negeri.

Pada awalnya, unjuk rasa sebelumnya menentang usulan pembatasan, dan langkah-langkah lain yang telah diambil pemerintah untuk mencoba dan mengendalikan pandemi.

Itu terjadi ketika Prancis menghadapi lonjakan kasus virus corona, di mana kasus varian delta COVID-19 mulai ‘menggila’.

Banyak dari mereka yang berdemonstrasi menentang izin vaksin mengatakan bahwa aturan itu melanggar kebebasan mereka.

Sekitar 3.000 anggota pasukan keamanan telah dikerahkan ke Paris akhir pekan ini, dengan banyak yang ditempatkan di Champs-Elysees untuk mengamankan unjuk rasa..

Beberapa bagian ibu kota terlihat unjuk rasa bisa diredam, tetapi di tempat lain kemarahan para pengunjuk rasa berkobar.

Di luar klub Moulin Rouge yang terkenal, polisi anti huru hara melemparkan pukulan untuk membubarkan pengunjuk rasa yang mulai keras, dan gas air mata diluncurkan ke kerumunan.

Lebih dari 24.000 kasus baru COVID-19 dilaporkan di Prancis pada hari Jumat(30/7).

Menurut pelacak Universitas Johns Hopkins, 72.887.307 dosis vaksin telah diberikan di Prancis, dengan 31.841.857 orang – 47,48% orang dewasa – diinokulasi sepenuhnya.

Pemerintah berusaha mendorong orang untuk mau divaksin, meskipun peluncuran vaksin tersebuyt terbilang lambat.