Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Demo Buruh Akan Pindah ke Istana pada 8 Oktober

Demo Buruh Akan Pindah ke Istana pada 8 Oktober



Berita Baru, Jakarta – Konfederasi Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) akan memindahkan titik aksi demo tolak RUU Cipta Kerja ke Istana Negara pada 8 Oktober nanti.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) KASBI, Sunarno mengatakan pengalihan titik aksi itu lantaran DPR mempercepat sidang paripurna pengesahan RUU Omnibus Law Ciptaker yang semula 8 Oktober menjadi 5 Oktober lalu.

“Untuk agenda DPR itu kan kemungkinan sudah tidak ada. Informasi terakhir yang muncul itu tanggal 7 dan 8 sudah masa reses. Nah, rencananya kemarin di konsolidasi nasional kita malah akan aksi di Istana Negara,” kata Sunarno, Selasa (6/10).

Sunarno menyebutkan aksi di istana akan mendesak Presiden Joko Widodo menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) pencabutan UU Ciptaker.

Sunarno memperkirakan aksi di istana akan diikuti setidaknya 20 ribu massa gabungan. Bukan hanya massa buruh, melainkan juga elemen mahasiswa dan organisasi gerakan masyarakat secara umum.

“Kalau di istana, perkiraan itu dari buruh, teman-teman mahasiswa, dan organisasi gerakan lain, sekitar 20 ribu,” jelasnya.

Sunarno mencatat, gelaran aksi KASBI di beberapa wilayah memang tak sedikit yang berujung bentrok. Namun demikian, menurut dia, hal itu tak membuat buruh patah semangat untuk terus menyuarakan aksi penolakan terhadap UU Ciptaker.

“Kalau yang kami di KASBI sebenernya udah biasa juga. Enggak masalah itu. Kalau kawan-kawan itu malah tambah semangat, tambah solid,” katanya.

Sunarno menegaskan bahwa KASBI akan memaksimalkan aksi unjuk rasa hingga 8 Oktober mendatang demi mendesak Jokowi mencabut pengesahan UU Ciptaker.

Langkah itu menjadi upaya massa buruh sebelum opsi mengajukan judicial review atau uji materi ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Aksi penolakan terhadap pengesahan RUU Ciptaker bergejolak hampir di seluruh wilayah Indonesia. Sejumlah serikat buruh di berbagai wilayah pun mengancam aksi mogok nasional hingga tanggal 8 Oktober mendatang.